Writy.
  • Home
  • Koleksi Buku
No Result
View All Result
Download Aplikasi
Bekal Islam
  • Home
  • Koleksi Buku
No Result
View All Result
Bekal Islam
No Result
View All Result

Sejarah Kewajiban Zakat

admin by admin
21 Mei 2021
in Bekal Zakat
0
Share on FacebookShare on Twitter

Sejarah Kewajiban Zakat

Kewajiban mengeluarkan zakat sudah disyariatkan pada agama para Nabi sebelum Nabi Muhammad ﷺ. Allah ﷻ berfirman ketika mengisahkan Nabi Ibrahim dan keluarga beliau p,

﴿وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَإِقَامَ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءَ الزَّكَاةِ وَكَانُوا لَنَا عَابِدِينَ﴾

You might also like

Sudah Bayar Pajak, Tidak Wajib Zakat?

21 Mei 2021

Hukum Zakat Bunga Bank

21 Mei 2021

“Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah” (QS. Al-Anbiya’: 73)

Adapun pensyariatan zakat bagi kaum muslimin yang disalurkan kepada para fakir miskin terjadi semenjak periode Makkah (sebelum Hijrah), sebagaimana diterangkan oleh Allah ﷻ dalam firman-Nya,

﴿فَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْعَقَبَةُ فَكُّ رَقَبَةٍ أَوْ إِطْعَامٌ فِي يَوْمٍ ذِي مَسْغَبَةٍ يَتِيمًا ذَا مَقْرَبَةٍ أَوْ مِسْكِينًا ذَا مَتْرَبَة﴾

“Tetapi dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar. Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau kepada orang miskin yang sangat fakir.” (QS. Al-Balad: 11-16)

Sebagian ayat-ayat Makkiyah juga menjelaskan bahwa orang miskin  memiliki hak atas harta orang-orang beriman. Allah ﷻ berfirman,

﴿وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَّعْلُومٌ لِّلسَّائِلِ وَالْمَحْرُوم﴾

“Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta).” (QS. Al-Ma’arij: 24-25)

Ibnu Hajar rahimahullah berkata,

اخْتُلِفَ فِي أَوَّل فَرْضِ الزَّكَاةِ فَذَهَبَ الأْكْثَرُونَ إِلَى أَنَّهُ وَقَعَ بَعْدَ الْهِجْرَةِ، وَادَّعَى ابْنُ خُزَيْمَةَ فِي صَحِيحِهِ أَنَّ فَرْضَهَا كَانَ قَبْل الْهِجْرَةِ. وَاحْتَجَّ بِقَوْل جَعْفَرٍ لِلنَّجَاشِيِّ: وَيَأْمُرُنَا بِالصَّلاَةِ وَالزَّكَاةِ وَالصِّيَامِ وَيُحْمَل عَلَى أَنَّهُ كَانَ يَأْمُرُ بِذَلِكَ فِي الْجُمْلَةِ، وَلاَ يَلْزَمُ أَنْ يَكُونَ الْمُرَادُ هَذِهِ الزَّكَاةَ الْمَخْصُوصَةَ ذَاتَ النِّصَابِ وَالْحَوْل

“Terdapat perbedaan pendapat terkait kapan dimulainya kewajiban zakat. Mayoritas ulama berpendapat bahwa kewajiban tersebut dimulai setelah hijrah. Adapun Ibnu Khuzaimah berpendapat dalam shahihnya bahwa kewajiban tersebut dimulai sebelum hijrah. Beliau berhujah dengan menukil perkataan Ja’far kepada raja Najasy (tentang Nabi Muhammad ﷺ pent), ‘Dia (Muhammad ﷺ) memerintahkan kami untuk menunaikan shalat, membayar zakat, dan berpuasa’. Perkataan beliau ini kemungkinan dimaksudkan untuk penjelasan secara umum dan tidak dimaksudkan bahwa zakat tersebut adalah istilah zakat yang khusus yang memiliki nisab dan haul.”([1])

Beliau rahimahullah juga berkata,

وَمِمَّا يَدُل عَلَى أَنَّ فَرْضَ الزَّكَاةِ وَقَعَ بَعْدَ الْهِجْرَةِ اتِّفَاقُهُمْ عَلَى أَنَّ صِيَامَ رَمَضَانَ إِنَّمَا فُرِضَ بَعْدَ الْهِجْرَةِ؛ لأِنَّ الآْيَةَ الدَّالَّةَ عَلَى فَرْضِيَّتِهِ مَدَنِيَّةٌ بِلاَ خِلاَفٍ، وَثَبَتَ مِنْ حَدِيثِ قَيْسِ بْنِ سَعْدٍ قَال: أَمَرَنَا رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِصَدَقَةِ الْفِطْرِ قَبْل أَنْ تَنْزِل الزَّكَاةُ، ثُمَّ نَزَلَتْ فَرِيضَةُ الزَّكَاةِ فَلَمْ يَأْمُرْنَا وَلَمْ يَنْهَنَا، وَنَحْنُ نَفْعَلُهُ

“Di antara yang menunjukkan bahwa kewajiban zakat terjadi sebelum hijrah adalah kesepakatan mereka bahwa puasa Ramadhan diwajibkan setelah hijrah. Hal ini dikarenakan ayat yang menjelaskan tentang kewajiban puasa adalah ayat Madaniyah tanpa ada perselisihan sedikit pun. Dalam hadis Qais bin Sa’ad  beliau pernah berkata, ‘Rasulullah ﷺ  memerintahkan kami untuk membayar zakat fitrah sebelum turun kewajiban zakat. Setelah turun kewajiban zakat, maka beliau pun tidak memerintahkan kami dan tidak pula melarangnya namun kami senantiasa menunaikannya’.”([2])

Footnote:

__________

([1]) lihat: Fath al-Bari (3/266).

([2]) Hadis Qais bin Sa’d diriwayatkan oleh an-Nasa’i (5/49) dan dinyatakan sahih oleh Ibnu Hajar dalam Fath al-Bari (3/267) [lihat: Fath al–Bari (3/266)].

admin

admin

Related Stories

Sudah Bayar Pajak, Tidak Wajib Zakat?

by admin
21 Mei 2021
0

Sudah Bayar Pajak, Tidak Wajib Zakat? Pertanyaan : Apakah seseorang yang sudah membayar pajak tetap dikenakan kewajiban zakat? Sebelum menjawab...

Hukum Zakat Bunga Bank

by admin
21 Mei 2021
0

Hukum Menzakati Bunga Bank (Harta Riba) Apakah bunga bank (harta riba) dizakati? Jawabannya : Diharamkan berinteraksi dengan riba, baik melalui...

Bolehkah Istri Membayar Zakat Kepada Suaminya yang Miskin?

by admin
21 Mei 2021
0

Hukum Istri Zakat Ke Suami Pertanyaan: Apakah istri membayar zakatnya kepada suaminya jika suaminya termasuk golongan yang berhak menerima zakat?...

Istri Mengambil Harta Suami Untuk Sedekah Diri dan Keluarganya

by admin
21 Mei 2021
0

Hukum Istri Mengambil Harta Suami Untuk Sedekah Diri dan Keluarganya Pertanyaan: Apakah istri boleh bersedekah untuk dirinya dan kerabatnya yang...

Next Post

Hukum Zakat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bekal Islam

Belajar akidah, ibadah, muamalah, akhlak, dan lain-lain dengan mudah.

  • Buy JNews
  • Support Forum
  • Pre-sale Question
  • Contact Us

© 2024 Bekal Islam - Belajar Islam Dimana Saja & Kapan Saja by Firanda Andirja Official.

No Result
View All Result
  • Koleksi Buku

© 2024 Bekal Islam - Belajar Islam Dimana Saja & Kapan Saja by Firanda Andirja Official.