Definisi zakat
Definisi zakat secara etimologi
Secara bahasa, zakat memiliki banyak makna. Di antaranya adalah:
- النَّمَاءُ (berkembang).
- الزِّيَادةُ (bertambah).([1])
Dalam sebuah riwayat Ali bin Abu Thalib radhiallahu ‘anhu pernah berkata,
الْعِلْمُ يَزْكُو بِالإْنْفَاقِ
“Ilmu akan bertambah dengan diinfakkan (diajarkan).”([2])
- التَّطْهِيْرُ (menyucikan).
Allah ﷻ berfirman,
﴿قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّىٰ﴾
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman).” (QS. Al-A’la: 14)
Definisi zakat secara terminologi
Adapun makna zakat secara istilah syariat, para ulama mendefinisikannya dengan beragam ibarat, namun hampir seluruhnya kembali pada satu makna yaitu “penunaian kewajiban pada harta yang khusus, dengan cara yang khusus, dan disyaratkan ketika dikeluarkan telah memenuhi haul (masa satu tahun) dan nisab (ukuran minimal dikenai kewajiban zakat)”. Zakat pun terkadang dimaksudkan untuk harta yang dikeluarkan.([3])
Footnote:
_______
([1]) Lihat: An-Nihayah Fi Gharib al-Hadits Wa al-Atsar (2/3) dan Lisan al-Arab (14/358).
([2]) Tarikh Dimasyq (50/251).
([3]) Lihat: Al-Mausu’ah al-Quwaithiyah (23/226). Ini adalah definisi zakat secara umum, namun sebagaimana diketahui ada beberapa model harta zakat yang tidak disyaratkan adanya haul (setahun), seperti zakat pertanian/perkebunan dan zakat Rikaz (akan datang pembahasannya insya Allah)