11. ۞ أَلَمْ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ نَافَقُوا۟ يَقُولُونَ لِإِخْوَٰنِهِمُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ لَئِنْ أُخْرِجْتُمْ لَنَخْرُجَنَّ مَعَكُمْ وَلَا نُطِيعُ فِيكُمْ أَحَدًا أَبَدًا وَإِن قُوتِلْتُمْ لَنَنصُرَنَّكُمْ وَٱللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَٰذِبُونَ
a lam tara ilallażīna nāfaqụ yaqụlụna li`ikhwānihimullażīna kafarụ min ahlil-kitābi la`in ukhrijtum lanakhrujanna ma’akum wa lā nuṭī’u fīkum aḥadan abadaw wa ing qụtiltum lananṣurannakum, wallāhu yasy-hadu innahum lakāżibụn
11. Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab: “Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu”. Dan Allah menyaksikan bahwa Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta.
Tafsir :
Setelah Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan tentang 3 golongan yang mulia, pertama: muhajirin, kedua: kaum Anshor. Dan yang ketiga adalah orang-orang yang mendoakan kaum muhajirin dan kaum Anshor, setelah itu Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan paragraf baru denga topik baru yaitu tentang orang-orang munafik, tentang apa yang terjadi antara orang-orang munafik dan orang-orang Yahudi. Adapun antara kaum mukminin maka orang-orang yang beriman mereka saling mencintai, saling mendoakan, dan saling menolong. Nah, bagaimana hubungan antara orang-orang munafik dengan orang-orang Yahudi?
Firman Allah subhanahu wa ta’ala,
يَقُوْلُوْنَ لِاِخْوَانِهِمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ
“Yang mereka berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir dari kalangan Ahli Kitab”
Jadi orang-orang Yahudi dianggap oleh orang-orang munafik sebagai saudara, yaitu saudara dalam kekafiran([1]). Kemudian yang dimaksud dengan اَهْلِ الْكِتٰبِ di sini adalah orang-orang Yahudi secara khusus, karena model orang-orang kafir beragam, yaitu orang-orang musyrikin, Ateis, dan Ahlu kitab.
Kemudian firman Allah subhanahu wa ta’ala,
لَىِٕنْ اُخْرِجْتُمْ لَنَخْرُجَنَّ مَعَكُمْ وَلَا نُطِيْعُ فِيْكُمْ اَحَدًا اَبَدًاۙ وَّاِنْ قُوْتِلْتُمْ لَنَنْصُرَنَّكُمْۗ
“Sungguh, jika kalian diusir niscaya kami pun akan keluar bersama kalian; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapa pun demi kalian, dan jika kalian diperangi pasti kami akan membantu kalian.”
Jadi orang-orang munafik memprovokasi orang-orang Yahudi untuk bersikeras mengambil sikap oposisi terhadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan mereka mengatakan kepada orang-orang Yahudi: seandainya kalian diusir kami akan ikut keluar bersama kalian”, dan inilah janji manis mereka kepada orang-orang Yahudi. Kemudian mereka berkata: dan kami tidak akan taat kepada siapapun yang menganjurkan kami untuk tetap tinggal di kota Madinah dan kami akan tetap keluar bersama kalian, dan siapapun yang merayu kami untuk tetap tinggal tinggal di kota Madinah tidak akan kami turuti demi solidarotas, oleh karenanya kalian wahai orang-orang Yahudi tetaplah lakukan oposisi melawan kaum muslimin”. Dan juga orang-orang munafik mengatakan kepada orang-orang Yahudi: “kalau kalian diperangi oleh kaum muslimin kami akan benar-benar menolong kalian”. Semua ini hanyalah janji palsu orang-orang munafik. Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala berkata “dan Allah menyaksikan, bahwa mereka orang-orang munafik benar-benar pendusta”, dan memang ciri-ciri orang-orang munafik adalah berdusta sebagaimana yang Allah subhanahu wa ta’ala firmankan,
إِذَا جَاءَكَ الْمُنَافِقُونَ قَالُوا نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَكَاذِبُونَ
“Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: “Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah”. Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.” QS. Al-Munafiqun: 1
Dan inilah ciri-ciri orang-orang munafik yang mereka membohongi kam muslimin dan juga mereka membohongi orang-orang Yahudi.
__________________
Footnote :