4. ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ شَآقُّوا۟ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ ۖ وَمَن يُشَآقِّ ٱللَّهَ فَإِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ
żālika bi`annahum syāqqullāha wa rasụlahụ wa may yusyāqqillāha fa innallāha syadīdul-‘iqāb
4. Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.
Tafsir :
Makna dari kata:
الْمُشَاقَّةُ
“Pertentangan atau oposisi” terhadap Allah dan Rasul-Nya, seakan-akan secara Bahasa Arab mereka berada di شِقٍّ (satu sisi) sedangkan Allah dan Rasul-Nya berada di شِقٍّ آخَرَ (sisi yang lain) sehingga maknanya adalah mereka ini senantiasa oposisi terhadap Allah dan Rasul-Nya, tanpa henti menentang Allah dan Rasul-Nya oleh karena itu mereka berhak untuk diusir dan juga berhak atas neraka Jahanam di akhirat kelak.
Allah melanjutkan:
وَمَنْ يُشَاقِّ اللَّهَ فَإِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“…dan barangsiapa yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya”, dan tidak ada yang mengetahui hakikat pasti dari azab Allah kecuali Allah Ta’ala, oleh karena itu di ayat yang lain Allah menegaskan:
لَا يُعَذِّبُ عَذَابَهُ أَحَدٌ * وَلَا يُوثِقُ وَثَاقَهُ أَحَدٌ
“Tidak ada seorang pun yang mengazab sebagaimana azab-Nya, dan tidak ada seorang pun yang membelenggu sebagaimana belenggu-Nya”. QS Al-Fajr: 25-26
Seandainya di dunia ini seseorang ingin berimajinasi berbagai macam bentuk siksaan maka tetap azab Allah adalah azab yang lebih pedih daripada semuanya itu, oleh karena itu Allah tutup dengan ayat ini:
فَإِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“…sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya”,
Maka perkara pengusiran mereka yang mereka alami di dunia ini sungguhlah teramat ringan dibandingkan dengan azab yang pedih yang menunggu mereka.