20. أَمَّنْ هَٰذَا ٱلَّذِى هُوَ جُندٌ لَّكُمْ يَنصُرُكُم مِّن دُونِ ٱلرَّحْمَٰنِ ۚ إِنِ ٱلْكَٰفِرُونَ إِلَّا فِى غُرُورٍ
am man hāżallażī huwa jundul lakum yanṣurukum min dụnir-raḥmān, inil-kāfirụna illā fī gurụr
20. Atau siapakah dia yang menjadi tentara bagimu yang akan menolongmu selain daripada Allah Yang Maha Pemurah? Orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam (keadaan) tertipu.
Tafsir :
Artinya adalah tidak ada yang bisa menolong jika Allah telah berkehendak untuk mendatangkan azab kepada suatu kaum([1]). Bahkan tidak perlu menunggu datangnya azab untuk membuktikan bahwa tidak ada yang bisa menolong mereka, ketika datang malaikat maut untuk mencabut nyawa pun tidak ada yang bisa menolong mereka dari hal itu. Seorang jenderal dengan pangkat tertingginya sendiri tidak bisa lari dari malaikat maut, padahal pasukannya sangat banyak. Maka apabila azab Allah Subhanahu wa ta’ala telah turun, maka tidak akan ada yang bisa selamat meskipun dilindungi oleh pasukan sehebat apa pun. Oleh karenanya Allah Subhanahu wa ta’ala mengatakan bahwasanya orang-orang kafir itu berada dalam kondisi terperdaya. Mereka menyangka bahwa mereka bisa melawan atau terhindar dari azab Allah Subhanahu wa ta’ala, seperti Abu Jahal dan kawan-kawannya.
____________________
Footnote :