1. تَبَٰرَكَ ٱلَّذِى بِيَدِهِ ٱلْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
tabārakallażī biyadihil-mulku wa huwa ‘alā kulli syai`ing qadīr
1. Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Tafsir :
Kata تَبَارَك bermakna تَعَاظَم )Yang Maha Agung). Kata تَبَارَكَ berasal dari kata اَلْبَرَكَةُ yang berarti كَثُرَ خَيْرُه ([1]), yaitu Allah Subhanahu wa ta’ala adalah Dzat yang sempurna sifat-sifat-Nya, penuh dengan kebaikan, dan kesempurnaan, keagungan, dan kebaikan Allah Subhanahu wa ta’ala tersebut sampai pada makhluk-Nya. Dan Allah Subhanahu wa ta’ala disebut sebagai وَاهِبُ الْبَرَكَةِ (pemberi keberkahan) artinya adalah hanya Allah Subhanahu wa ta’ala yang berhak menentukan apa saja yang menjadi berkah. Akan tetapi Allah Subhanahu wa ta’ala sendiri Dzat-Nya merupakan berkah yang penuh dengan keagungan, kesucian dan kebaikan. Dan yang menentukan suatu hal itu berkah atau tidak hanyalah Allah Subhanahu wa ta’ala, karena Dia adalah وَاهِبُ الْبَرَكَةِ (pemberi keberkahan), Dia yang memberikan keberkahan pada waktu yang Dia kehendaki, atau pada tempat yang dia berkahi, atau pada benda yang dia kehendaki.
Adapun kata الْمُلْكُ (kerajaan) maksudnya adalah kerajaan langit dan bumi, di dunia dan di akhirat, semua itu hanyalah milik Allah Subhanahu wa ta’ala. Oleh karenanya Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhu berkata,
بِيَدِهِ الْمُلْكُ يُعِزُّ مَنْ يَشَاءُ وَيُذِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيُحْيِي وَيُمِيتُ، وَيُغْنِي وَيُفْقِرُ، وَيُعْطِي وَيَمْنَعُ
“Allah yang di tangan-Nya segala kerajaan memuliakan siapa saja yang dikehendaki dan merendahkan siapa saja yang Dia kehendaki, dan Dia yang menghidupkan dan yang mematikan, Dia yang memberi kekayaan dan yang memberi kemiskinan, Dia yang memberi dan Dia pula yang menahan.”([2])
Artinya segala hal dikuasai oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Oleh karenanya di antara doa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau menyebutkan,
اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ
“Ya Allah, tidak ada yang dapat menahan dari apa yang Engkau berikan dan dan tidak ada yang dapat memberi dari apa yang Engkau tahan.”([3])
Oleh karenanya seluruh yang ada di alam semesta ini berada di bawah kekuasaan Allah Subhanahu wa ta’ala.
Kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala menutup firman-Nya dengan mengatakan,
وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Artinya segala kerajaan di langit maupun di bumi adalah milik Allah Subhanahu wa ta’ala, dan Dia yang berkuasa menjalankan segala sesuatu dalam kerajaan tersebut, serta tidak ada satu pun yang keluar dari kehendak Allah. ([4])
_______________________
Footnote :
([1]) Lihat: Tafsir As-Sa’diy hal.875.