24. يَقُولُ يَٰلَيْتَنِى قَدَّمْتُ لِحَيَاتِى
yaqụlu yā laitanī qaddamtu liḥayātī
Dia mengatakan: “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini”.
Tafsir Surat al-Fajr Ayat-24
Maka pada hari tersebut setiap manusia akan mengingat seluruh perbuatan berupa kebaikan dan keburukan yang pernah dia lakukan. Namun mengingat itu semua tiada berguna lagi, yang bersisa hanyalah penyesalan. Bahkan para ulama berkata bahwasanya yang menyesal bukan hanya orang-orang yang diadzab tetapi termasuk juga orang mukmin, dia merasa ibadah-ibadah yang dia kerjakan kurang banyak.
Ibnu Katsir berkata -:
يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي: يَعْنِي يَنْدَمُ عَلَى مَا كَانَ سَلَفَ مِنْهُ مِنَ الْمَعَاصِي -إِنْ كَانَ عَاصِيًا-وَيَوَدُّ لَوْ كَانَ ازْدَادَ مِنَ الطَّاعَاتِ -إِنْ كَانَ طَائِعًا
“Firman Allah : (Dia mengatakan, ‘Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini’) yaitu dia menyesal atas apa yang dulu ia kerjakan (di dunia), kalau ia seorang pelaku maksiat maka ia menyesali kemaksiatan-kemaksiatan yang pernah ia lakukan. Jika ia seorang yang ta’at maka ia berangan-angan kalau seandainya ia menambah ketaatannya” (Tafsir Ibnu Katsir 8/389)
Muhammad bin Abi Úmairoh radhiallahu ánhu berkata :
لَوْ أَنَّ عَبْدًا خَرَّ عَلَى وَجْهِهِ مِنْ يَوْمِ وُلِدَ، إِلَى أَنْ يَمُوتَ هَرَمًا فِي طَاعَةِ اللهِ، لَحَقَّرَهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ، وَلَوَدَّ أَنَّهُ رُدَّ إِلَى الدُّنْيَا كَيْمَا يَزْدَادَ مِنَ الْأَجْرِ وَالثَّوَابِ
“Jika seorang hamba tersungkur di atas wajahnya sejak lahir hingga meninggal karena menghabiskan waktu dalam ketaatan kepada Allah maka pada hari itu ia akan merasa sedikit amal perbuatannya, dan sungguh ia akan berangan-angan seandainya ia dikembalikan lagi ke dunia agar ia bisa menambah pahala dan ganjaran”(Atsar riwayat al-Imam Ahmad dalam musnadnya no 17650 dengan sanad yang shahih)
Orang-orang kafir sejak dimasukkan ke kuburan sudah menyesal, kemudian diperlihatkan neraka jahannam mereka semakin menyesal, dan ketika dimasukkan ke dalam neraka jahannam maka penyesalannya semakin bertambah lagi, namun penyesalan tersebut tidak ada faiedahnya lagi. Allah berfirman tentang penyesalan mereka:
وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ ۚ
“Dan mereka berteriak di dalam neraka itu, ‘Ya Tuhan kami,, keluarkanlah kami (dari neraka), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan, yang berlainan dengan yang telah kami kerjakan dahulu.’” (QS Fathir : 37)