Hadis 15
Adab Makan (Makan & Minum dengan Tangan Kanan)
وَعَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ .أخرجه مسلم
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu Ta’āla ‘anhumā bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda, “Jika seorang dari kalian makan, maka makanlah dengan tangan kanannya. Dan jika ia minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Sesungguhnya setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya pula.”([1])
Para pembaca yang dirahmati Allah ﷻ, sebagian ulama berpendapat bahwa makan dan minum dengan tangan kanan hukumnya adalah sunah, tidak sampai diwajibkan karena hal ini berkaitan dengan masalah adab dan pengarahan.
Namun pendapat yang lebih kuat adalah makan dan minum dengan tangan kanan hukumnya wajib, bukan hanya sunah. Banyak dalil yang menunjukkan hal ini. Di antara dalil-dalil tersebut adalah sebagai berikut.
- Pertama
Di antara dalil yang paling kuat adalah hadis ini. Dapat dipahami dari hadis ini bahwa makan dan minum dengan tangan kanan adalah dalam rangka menyelisihi setan yang makan dan minum dengan tangan kiri. Allah ﷻ telah memerintahkan kita untuk menyelisihi setan. Dengan demikian wajib hukumnya menyelisihi setan.
Allah ﷻ berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan.”([2])
Karena di antara sifat setan adalah makan dan minum dengan tangan kiri dan kita diperintahkan untuk menyelisihinya, maka makan dengan tangan kiri hukumnya adalah haram. Artinya, makan dengan tangan kanan hukumnya wajib.
Hadis ini juga merupakan dalil yang berkaitan dengan iman kepada hal-hal gaib, dalam hal ini adalah wujud dan perilaku setan. Meskipun setan tidak dapat kita lihat, tetapi kita meyakini bahwa setan juga makan dan minum dan mereka makan dan minum dengan menggunakan tangan kiri karena dengan gamblang diinformasikan oleh Rasulallah ﷺ dalam hadis ini.
Dalil yang menguatkan bahwasanya setan juga makan dan minum adalah beberapa hadis Rasulullah ﷺ yang menyebutkan dampak dari makan dan minumnya setan itu, yaitu ia buang air.
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwasanya seseorang disebut namanya di sisi Rasulullah ﷺ .
مَا زَالَ نَائِمًا حَتَّى أَصْبَحَ، مَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ، فَقَالَ: بَالَ الشَّيْطَانُ فِي أُذُنِهِ
“Orang tersebut ketiduran sampai pagi hari dan tidak bangun untuk salat malam. Maka Rasulullah ﷺ berkata, ‘Ia adalah seorang yang telinganya telah dikencingi oleh setan’.” ([3])
Hadis ini menunjukkan bahwasanya setan buang air kecil[4] yang merupakan proses/hasil dari makan dan minumnya.
Pada hadis lain Rasulullah ﷺ juga menyebutkan bahwa setan buang angin. Disebutkan bahwasanya tatkala seseorang hendak salat, maka setan akan mengganggunya. Rasulullah ﷺ bersabda,
إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاَةِ، أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ
“Jika dikumandangkan azan untuk salat, setan pun berlari sambil kentut.”([5])
Hadis ini juga menunjukkan bahwa setan makan dan minum yang hasilnya kemudian setan buang air dan buang angin. Sebagai muslim, kita tentunya beriman kepada hal gaib yang dikabarkan oleh Rasulullah ﷺ.
Kesimpulannya, dalil yang menunjukkan bahwa makan dan minum dengan tangan kanan hukumnya wajib adalah karena termasuk ke dalam perintah Allah untuk menyelisihi setan yang makan dan minum dengan tangan kiri. Dan perintah itu bermakna wajib.
- Kedua
Rasulullah ﷺ memerintahkannya secara mutlak. Contoh-nya ketika Rasulullah ﷺ memerintahkan,
يَا غُلَامُ سَمِّ اللَّهَ وَكُلْ بِيَمِينِكَ
“Wahai anak kecil, sebutlah nama Allah dan makanlah dengan tangan kananmu.”([6])
- Ketiga
Rasulullah ﷺ pernah mendoakan keburukan bagi orang yang makan dengan tangan kiri. Disebutkan dalam hadis Salamah bin Al Akwa’,
أَنَّ رَجُلًا أَكَلَ عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشِمَالِهِ، فَقَالَ: «كُلْ بِيَمِينِكَ»، قَالَ: لَا أَسْتَطِيعُ، قَالَ: «لَا اسْتَطَعْتَ»، مَا مَنَعَهُ إِلَّا الْكِبْرُ، قَالَ: فَمَا رَفَعَهَا إِلَى فِيهِ.
“Ada seorang yang makan di sisi Rasulullah ﷺ dengan tangan kiri, maka Beliau mengatakan, ‘Makanlah dengan tangan kananmu!’ Kata orang tersebut, ‘Saya tidak bisa makan dengan tangan kanan.’ Maka Rasulullah mendoakan keburukan bagi orang ini, Beliau mengatakan, ‘Jika begitu, engkau tidak akan mampu,’ (menurut perawi hadis) sesungguhnya tidak menghalanginya kecuali kesombongan. Maka orang ini pun tidak mampu mengangkat tangan kanannya untuk makan setelah itu.”([7])
Perhatikanlah! karena dia tidak mau makan menggunakan tangan kanan maka Rasulullah ﷺ mendoakan keburukan, sehingga ia benar-benar tidak mampu makan dengan tangan kanannya. Jika makan dengan tangan kanan hanyalah sunah (tidak wajib) maka Rasulullah ﷺ tentu tidak akan mendoakan keburukan bagi orang ini.
Menurut sebagian ulama, hadis ini menunjukkan bahwa orang tersebut adalah orang munafik, karena ia sombong menolak perintah Rasulullah ﷺ . Kalau seandainya dia tidak mampu makan dengan tangan kanan karena memang memiliki uzur, tentu Rasulullah tidak akan mendoakan keburukan baginya. Para ulama telah menjelaskan bahwa orang yang tidak mampu makan dengan tangan kanan karena uzur (misalnya karena cacat atau yang lainnya) maka ia boleh makan dengan tangan kiri, karena itulah yang ia mampui.([8])
Di antara perkara yang perlu kita perhatikan dalam masalah ini adalah sebagai berikut.
- Bahwa yang merupakan perkara ta’abbud (ibadah) adalah makan dan minum dengan tangan kanan.
Adapun menggunakan sendok atau sumpit untuk makan maka ini merupakan alat bantu makan dan termasuk perkara adat istiadat. Yang penting, tatkala kita menggunakan sumpit atau sendok tersebut kita menggunakannya dengan tangan kanan.
- Mengenai minum dengan tangan kiri.
Kebiasaan sebagian orang tatkala sedang makan kemudian merasa tangan kanannya kotor, maka dia pun memegang gelas dengan tangan kiri kemudian minum dengan tangan kiri tersebut. Ini merupakan perkara yang diharamkan (tidak boleh), meskipun tangannya kotor harus memegang gelas tersebut dengan tangan kanan, bukankah gelas tersebut nantinya akan dicuci juga? Jangan karena takut gelasnya kotor maka kemudian ia mengikuti cara setan, yaitu minum dengan tangan kiri.
- Bagi orang yang makan menggunakan kedua tangan, misalnya tangan kanannya memegang sendok dan tangan kirinya memegang garpu.
Dalam kondisi seperti ini, maka ingatlah bahwa tangan kiri hanya sekedar untuk membantu. Jadi ketika mengangkat makanan hendaknya dengan tangan kanan. Jangan sampai karena menggunakan garpu di tangan kirinya, kemudian dia makan dengan tangan kirinya juga.
Footnote:
_____________
[4] Berkata al-Qadhi ‘Iyadh, “Dan tidak terlalu jauh jika dimaknai sesuai lahirnya dan tujuan setan adalah untuk menghinakan manusia dan menjadikannya taat kepadanya.” Lihat: Ikmalul Mu’lim bi Fawaidi Muslim, 3/139.