Doa Meminta Segala Sesuatu Yang Pernah Diminta Nabi
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَاذَ بِهِ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ
وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لِي خَيْرًا
Allaahumma innii as-aluka minal khoiri kullihi ‘aajilihi wa aajilihi, maa ‘alimtu minhu wa maa lam a’lam,
Wa a’uudzu bika minasy-syarri kullihi ‘aajilihi wa aajilihi, maa ‘alimtu minhu wa maa lam a’lam,
Allaahumma innii as-aluka min khoiri maa sa-alaka ‘abduka wa nabiyyuka, wa a’uudzu bika min syarri maa ‘aadza bihi ‘abduka wa nabiyyuka,
Allaahumma innii as-alukal jannata wa maa qorroba ilaihaa min qoulin au ‘amal, wa a’uudzu bika minan-naari wa maa qorroba ilaihaa min qoulin au ‘amal,
Wa as-aluka an taj’ala kulla qodhoo-in qodhoitahu lii khoiron.
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu segala kebaikan yang segera (dunia) dan yang tertunda (akhirat), yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui,
Dan aku berlindung kepada-Mu dari segala keburukan yang segera (dunia) dan yang tertunda (akhirat), yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui,
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan semua doa yang pernah diminta oleh hamba dan nabi-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang hamba dan nabi-Mu pernah berlindung darinya,
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu surga dan segala hal yang mendekatkan kepadanya, dari perkataan maupun perbuatan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan dari segala hal yang mendekatkan kepadanya, dari perkataan maupun perbuatan,
Dan aku memohon kepada-Mu agar Engkau jadikan setiap yang Engkau takdirkan bagiku adalah baik”(1).
___________________________________
Footnote:
(1) HR. Ibnu Majah no.3846 dan Ahmad no.25019 dan disahihkan oleh Al-Albani dalam Sahih Ibnu Majah 2/327.