Doa Agar Diterima Amal Ibadah Dan Taubat (Doa Nabi Ibrahim)
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Robbanaa taqobbal minnaa, innaka antas-sami’ul ‘aliim. Wa tub ‘alainaa, innaka antat-tawwaabur-rohiim.
“Ya Tuhan kami, terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”. (Al Baqarah [2]: 127 dan 128). ([1])
_____________________________
([1]) Ini adalah doa Nabi Ibrahim dan Nabi Isma’il ketika meninggikan pondasi Ka’bah. Ibnu Katsir dalam tafsirnya membawakan riwayat dari Wuhaib bin Al-Ward ketika membaca ayat ini dia menangis lalu berkata:
يَا خَلِيلَ الرَّحْمَنِ، تَرْفَعُ قَوَائِمَ بَيْتِ الرَّحْمَنِ وَأَنْتَ مُشْفق أَنْ لَا يَتَقَبَّلَ مِنْكَ
“wahai kekasih Ar-Rahman, engkau membangun pondasi-pondasi rumah Ar-Rahman sedangkan engkau khawatir tidak diterima darimu.”
Dan juga beliau menyebutkan firman Allah subhanahu wa ta’ala yang lain yang menjelaskan tentang keadaan orang-orang yang beriman yang ikhlas ketika melakukan amalan baik hati-hati mereka khawatir tidak diterima amalan mereka,
وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَىٰ رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ
“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka.” QS. Al-Mu’minun: 60 (lihat: Tafsir Ibnu Katsir 1/427)