53. وَرَءَا ٱلْمُجْرِمُونَ ٱلنَّارَ فَظَنُّوٓا۟ أَنَّهُم مُّوَاقِعُوهَا وَلَمْ يَجِدُوا۟ عَنْهَا مَصْرِفًا
wa ra`al-mujrimụnan-nāra fa ẓannū annahum muwāqi’ụhā wa lam yajidụ ‘an-hā maṣrifā
53. Dan orang-orang yang berdosa melihat neraka, maka mereka meyakini, bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya dan mereka tidak menemukan tempat berpaling dari padanya.
Tafsir :
Ayat ini menceritakan tentang kelanjutan orang-orang yang disebutkan pada ayat sebelumnya, yang mereka meminta kepada wali-wali atau sesembahan mereka, namun sama sekali mereka mendapatkan pertolongan. Pada ayat ini diceritakan bahwa setelah itu mereka melihat Neraka Jahannam. Dalam sebuah hadits hasan yang diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad dalam Musnadnya, Rasulullah bersabda,
«يُنْصَبُ لِلْكَافِرِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِقْدَارُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ، كَمَا لَمْ يَعْمَلْ فِي الدُّنْيَا، وَإِنَّ الْكَافِرَ لَيَرَى جَهَنَّمَ، وَيَظُنُّ أَنَّهَا مُوَاقِعَتُهُ مِنْ مَسِيرَةِ أَرْبَعِينَ سَنَةً»
“Orang kafir akan merasakan keletihan yang sangat pada hari kiamat selama lima puluh ribu tahun, yang membuatnya seakan-akan tidak pernah merasakan keletihan di dunia. Dan sesungguhnya orang kafir pasti akan melihat neraka jahannam dengan penuh keyakinan bahwa dia akan masuk ke dalamnya dari jarak empat puluh tahun perjalanan.” ([1])
Ini merupakan azab yang pedih bagi mereka, karena mereka sudah diadzab sebelum masuk neraka. Rasa takut tersebut terus menyerang mereka hingga mereka masuk ke dalam nerakan jahanam. Kalau kita bahasakan dengan bahasa kita, mereka merasakan rasa takut yang bertahap masuk ke dalam diri mereka. Mereka sudah merasakan ketakutan sejak empat puluh tahun sebelum sampai di neraka tersebut. Semakin mendekat maka mereka merasa semakin ketakutan dan semakin yakin bahwa mereka akan masuk ke dalam neraka. Lain halnya dengan orang yang beriman yang sudah mencium bau surga dari jarak 40 tahun. Belum sampai memasuki surga mereka sudah mencium wanginya surga tersebut. Ini membuat mereka semakin rindu terhadap surga. Mereka telah meraih kebahagiaan dengan mencium aroma surga sebelum masuk ke dalam surga. Kebahagiaan tersebut semakin bertambah hingga mereka benar-benar masuk ke dalam surga Allah subhanahu wa ta’ala.
Kemudian firman Allah subhanahu wa ta’ala,
وَرَأَى الْمُجْرِمُونَ النَّارَ فَظَنُّوا أَنَّهُمْ مُوَاقِعُوهَا وَلَمْ يَجِدُوا عَنْهَا مَصْرِفًا
“Dan orang-orang yang berdosa melihat neraka, maka mereka meyakini, bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya dan mereka tidak menemukan tempat berpaling dari padanya.”
ظَنّ ada dua pendapat di kalangan ulama, terkadang ظَنّ di dalam Al-Quran artinya yakin, sehingga
وَرَأَى الْمُجْرِمُونَ النَّارَ فَظَنُّوا أَنَّهُمْ مُوَاقِعُوهَا
diartikan “dan orang-orang yang berdosa melihat neraka, maka mereka meyakini, bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya”. Ini pendapat pertama, kebanyakan ahli tafsir mengambil pendapat ini. Pendapat yang kedua menafsirkan ظَنّ sesuai dengan asal maknanya, yaitu menyangka atau berprasangka. Sehingga وَرَأَى الْمُجْرِمُونَ النَّارَ فَظَنُّوا أَنَّهُمْ مُوَاقِعُوهَا diartikan “dan orang-orang yang berdosa melihat neraka, maka mereka menyangka, bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya”. Mengapa diartikan demikian, padahal mereka sudah melihat neraka jahanam? Hal ini dikarenakan mereka masih mengharapkan kasih sayang Allah subhanahu wa ta’ala, siapa tahu Allah mengasihi mereka dan tidak mamasukan mereka ke neraka, akan tetapi harapan tersebut tidak pada tempatnya. Jadi Allah subhanahu wa ta’ala menggambarkan mereka sebagai orang yang masih berharap kepada Allah subhanahu wa ta’ala untuk mendapatkan pertolongan, padahal neraka sudah berada di depan mereka, ternyata mereka tidak mendapatkan pertolongan.([2])
______________
Footnote :