Membaca Al-Qur’an
Di antara amalan yang tidak perlu menggunakan biaya adalah membaca Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an di bulan Ramadan adalah amalan yang spesial, karena Ramadan memang bulannya Al-Qur’an. Allah ﷻ berfirman,
﴿شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ﴾
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185)
Pada bulan Ramadan Nabi Muhammad ﷺ fokus membaca Al-Qur’an, dan bahkan Jibril n pun khusus turun di bulan Ramadan untuk mengajarkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad ﷺ. Para sahabat pun fokus membaca Al-Qur’an sampai ada di antara mereka yang bisa khatam Al-Qur’an dalam satu hari.
Di anjurkan untuk memperbanyak membaca al-Qur’an, dzikir dan amalan kebaikan lainnya pada saat pertengahan bulan Ramadan. Amalan ini sangat dianjurkan, karena pahala amal kebaikan akan dilipatgandakan pada bulan yang mulia ini. ([1])
Oleh karena itu, bacalah Al-Qur’an. Bagi kita yang bekerja di siang harinya, jika ada waktu senggang maka bacalah Al-Qur’an tanpa harus merasa malu dengan orang-orang di sekitar. Bagi yang sedang bersafar, bacalah Al-Qur’an. Demikian pula di malam hari di bulan Ramadan hendaknya kita tidak lepas dari membaca Al-Qur’an. Ingatlah sabda Nabi Muhammad ﷺ,
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
“Bacalah Al-Quran, karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat memberikan syafaat bagi orang yang membacanya.”([2])
Dalam hadits yang lain Nabi Muhammad ﷺ bersabda,
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، يَقُولُ الصِّيَامُ: أَيْ رَبِّ، مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ، فَشَفِّعْنِي فِيهِ، وَيَقُولُ الْقُرْآنُ: مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ، فَشَفِّعْنِي فِيهِ، قَالَ: فَيُشَفَّعَانِ
“Puasa dan Al-Qur’an kelak pada hari kiamat akan memberi syafaat kepada seorang hamba. Puasa berkata, ‘Duhai Rabb, aku telah menahannya dari makanan dan nafsu syahwat di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafaat kepadanya’. Dan Al-Qur’an berkata, ‘Aku telah menahannya dari tidur di malam hari, maka izinkanlah aku memberi syafaat kepadanya’. Maka mereka berdua (puasa dan Al-Qur’an) pun akhirnya memberi syafaat kepadanya.”([3])
Namun, kita tentunya harus realistis terhadap kemampuan diri kita, tetapi tidak pula bermalas-malasan. Kita perlu untuk menetapkan target selama di bulan Ramadan ini agar kita bisa optimal dalam membaca Al-Qur’an.
Karya : Ustadz DR. Firanda Andirja, MA
Tema : Bekal Puasa
___________
Footnote:
([1]) Lihat: Syarh an-Nawawi Ala Muslim (15/69).
Disebutkan bahwa Imam Malik r meninggalkan majelis haditsnya pada saat bulan Ramadan dan memilih untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an. Begitu juga dengan Imam asy-Syafi’i, yang mana beliau membaca Al-Qur’an selama sehari mampu menghatamkan 60 kali. [Lihat: Kassyaf al-Qina’ (2/332)]
([3]) HR. Ahmad No. 6626 (2/174), dinyatakan shahih oleh Syekh al-Albani dalam Shahih at-Targhib No. 1429.