Memperbanyak Berdoa di Bulan Ramadhan
Di antara amalan mulia yang juga kita harus optimalkan adalah berdoa. Allah ﷻ ketika menerangkan tentang ayat-ayat yang berkaitan dengan puasa dan bulan Ramadan, Allah ﷻ menyelipkan ayat tentang doa. Allah ﷻ berfirman,
﴿وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ﴾
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)
Ibnu Katsir ﷺ menyebutkan bahwasanya tidaklah Allah ﷻ menyelipkan ayat tentang doa di antara ayat-ayat puasa kecuali karena doa orang yang berpuasa akan dikabulkan oleh Allah ﷻ.([1])
Nabi Muhammad ﷺ juga telah bersabda,
ثَلَاثَةٌ لَا يُرَدُّ دُعَاؤُهُمْ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Tiga orang yang tidak akan ditolak doanya; yaitu Imam yang adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka, dan doa orang yang teraniaya.”([2])
Terutama lagi doa seorang yang berpuasa ketika menjelang berbuka puasa, karena Nabi Muhammad ﷺ telah bersabda,
إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ
“Sungguh orang yang berpuasa mempunyai doa yang dikabulkan dan tidak akan ditolak tatkala berbuka puasa.”([3])
Oleh karena itu, berdoalah ketika menjelang berbuka puasa. Jika hidangan makanan berbuka telah tersedia, dan masih ada waktu sebelum waktu magrib tiba, maka berdoalah. Jangan sia-siakan waktu tersebut untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Sesungguhnya banyak hal yang masih perlu kita minta kepada Allah ﷻ, di antaranya meminta ampunan Allah ﷻ atas dosa-dosa kita dan meminta agar puasa kita diterima di sisi-Nya serta diberikan pahala atasnya.
Inilah beberapa sunah dan adab yang hendaknya bisa diamalkan oleh setiap muslim di bulan Ramadan untuk mengoptimalkan waktu yang dimilikinya. Tentunya masih ada banyak amalan lain yang bisa dilakukan, dan insya Allah semuanya berpahala dan berlipat ganda secara kuantitas dan kualitas. Namun hendaknya ia juga perlu realistis terhadap apa yang bisa dilakukan, yang terpenting adalah tidak menyia-nyiakan waktu yang Allah ﷻ telah berikan kepadanya.
Karya : Ustadz DR. Firanda Andirja, MA
Tema : Bekal Puasa
___________
Footnote:
([1]) Lihat: Tafsir Ibnu Katsir (1/509).
([2]) HR. Ahmad No. 9743, Syu’aib al-Arnauth menyatakan dalam ta’liqnya bahwa hadits ini shahih.
([3]) HR. Ibnu Majah No. 1753, sanadnya shahih menurut Muhammad Fu’ad Abdul Baqi dalam ta’liqnya, namun Syekh al-Albani menilainya dha’if.