Bersedekah di Bulan Ramadan
Bersedekah adalah amalan yang dipraktikkan oleh Nabi Muhammad ﷺ. Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu mengatakan,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ بِالخَيْرِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ
“Nabi ﷺ adalah orang yang paling dermawan dalam segala kebaikan. Dan kedermawanan beliau yang paling baik (puncaknya) adalah saat bulan Ramadan.”([1])
Bersedekah dan amalan-amalan kebaikan lainnya sangat ditekankan untuk dikerjakan di setiap waktu pada bulan Ramadan. Terlebih lagi pada sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadan([2]). Siapa yang ragu akan kedermawanan Nabi Muhammad ﷺ? Tidak ada! Sampai-sampai orang Arab badui berkata kepada kaumnya ketika diberi sebuah pemberian oleh Nabi Muhammad ﷺ,
يَا قَوْمِ أَسْلِمُوا، فَإِنَّ مُحَمَّدًا يُعْطِي عَطَاءً لَا يَخْشَى الْفَاقَةَ
“Wahai kaumku, masuklah kalian ke dalam Islam, sesungguhnya Muhammad apabila telah memberi maka ia memberi tanpa takut miskin sama sekali’.”([3])
Lihat pula ketika beliau ﷺ baru kembali dari perang Hunain, kemudian seseorang menyudutkan beliau untuk meminta sesuatu, hingga selendang beliau terjatuh. Maka ketika itu Nabi Muhammad ﷺ berkata,
أَعْطُونِي رِدَائِي، فَلَوْ كَانَ عَدَدُ هَذِهِ العِضَاهِ نَعَمًا، لَقَسَمْتُهُ بَيْنَكُمْ، ثُمَّ لاَ تَجِدُونِي بَخِيلًا، وَلاَ كَذُوبًا، وَلاَ جَبَانًا
“Berikan selendangku. Seandainya aku memiliki banyak pohon berduri ini([4]) sebagai harta maka aku bagikan kepada kalian, lalu kalian tidak akan mendapati aku sebagai orang yang pelit, dusta atau pengecut.”([5])
Lihat pula kisah ketika Nabi Muhammad ﷺ diberikan oleh seorang wanita pakaian yang bagus lantaran melihat beliau ﷺ mengenakan pakaian yang lusuh. Perawi menyebutkan bahwasanya Nabi Muhammad ﷺ memakainya karena butuh. Namun, hanya sebentar saja beliau memakainya, kemudian datang seseorang memintanya pakaian yang dikenakannya tersebut. Maka beliau ﷺ pun memberikan pakaian tersebut kepadanya dengan penuh kegembiraan.([6])
Demikianlah kedermawanan Nabi Muhammad ﷺ, yang bahkan di bulan Ramadan jauh lebih dermawan lagi. Mengapa dikatakan puncak kedermawanan Nabi Muhammad ﷺ pada bulan Ramadan? Tidak lain karena beliau menyadari bahwasanya pahala di bulan Ramadan berlipat ganda. Maka tidak heran Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu sampai mengatakan,
فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ المُرْسَلَةِ
“Sungguh Rasulullah ﷺ jauh lebih baik daripada angin yang berhembus.”([7])
Kita ketahui bahwa angin sifatnya cepat dan mudah tersebar. Maka demikianlah yang Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu ingin gambarkan tentang Nabi Muhammad ﷺ, bahwasanya beliau apabila berbuat baik sangat cepat mudah tersebar kebaikan beliau.
Oleh karena itu, kesempatan bagi setiap muslim pada saat bertemu dengan bulan Ramadan, hendaknya dimanfaatkan dengan baik. Bersedekahlah tanpa banyak perhitungan di bulan Ramadan ini, karena kapan lagi bisa bersedekah dengan pahala yang berlipat ganda? Bahkan penulis bisa katakan, tidak mengapa kita perhitungan dalam bersedekah di selain bulan Ramadan, namun tidak dibulan Ramadan ini, karena Ramadan ini waktunya terbatas.
Karya : Ustadz DR. Firanda Andirja, MA
Tema : Bekal Puasa
___________
Footnote:
([2]) Lihat: Al-Majmu’ (6/376).
([4]) Lihat: Syarh Shahih al-Bukhari, Ibnu Batthal (5/35).