Puasa Sunnah Daud
Rasulullah ﷺ bersabda,
أَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ، كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا
“Puasa yang paling Allah ﷻ cintai adalah puasa Daud. Beliau berpuasa satu hari dan berbuka satu hari.” ([1])
Permasalahan:
Pertama: Puasa Daud dengan puasa sunnah lainnya.
Terjadi ikhtilaf di kalangan para ulama berkaitan dengan orang yang ingin menggabungkan puasa Daud dan puasa Senin dan Kamis. Sebagian ulama mengatakan bahwa orang yang terbiasa puasa Daud tidak perlu baginya untuk puasa Senin dan Kamis. Hal ini dikarenakan puasa Daud adalah puasa sunnah yang paling utama dibandingkan puasa lainnya. Namun, sebagian ulama lainnya mengatakan boleh bagi seseorang untuk berpuasa Senin Kamis, karena puasa ini memiliki keutamaan tersendiri. ([2]) Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Zakariya al-Anshari rahimahullah yang mengatakan bolehnya orang yang berpuasa Daud untuk puasa sunnah lainnya, beliau berkata,
وَلَوْ صَادَفَ يَوْمُ فِطْرِهِ مَا يُسَنُّ صَوْمُهُ كَعَرَفَةَ وَعَاشُورَاءَ فَالْأَفْضَلُ صَوْمُهُ وَلَا يَكُونُ صَوْمُهُ مَانِعًا مِنْ فَضْلِ صَوْمِ يَوْمٍ وَفِطْرِ يَوْمٍ
“Seandainya hari berbukanya bertepatan dengan hari yang disunnahkan untuk berpuasa seperti puasa Arafah dan Asyura’, maka yang lebih utama adalah berpuasa. Puasanya tersebut tidak menjadi penghalang dari keutamaan puasa Daud.” ([3])
Wallahu a’lam, kami lebih condong kepada pendapat ini sebagaimana dijelaskan oleh Zakariya al-Anshari.
Karya : Ustadz DR. Firanda Andirja, MA
Tema : Bekal Puasa
___________
Footnote:
([1]) HR. Bukhari No. 3420 No. 1159.
([2]) Permasalahan ini disebutkan oleh Syekh Muhammad Mukhtar asy-Syinqithi dalam kitabnya Syarh Zad al-Mustaqni’ (255/14).