25. وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَٰذَا ٱلْوَعْدُ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ
wa yaqụlụna matā hāżal-wa’du ing kuntum ṣādiqīn
25. Dan mereka berkata: “Kapankah datangnya ancaman itu jika kamu adalah orang-orang yang benar?”
Tafsir :
Kaum musyrikin dahulu sering menantang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam agar bisa menunjukkan azab yang selalu diancam-ancamkan kepada mereka([1]). Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman tentang perkataan mereka,
فَأَسْقِطْ عَلَيْنَا كِسَفًا مِّنَ السَّمَاءِ إِن كُنتَ مِنَ الصَّادِقِينَ
“(mereka berkata) Maka jatuhkanlah atas kami gumpalan dari langit, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.” (QS. Asy-Syu’ara : 187)
وَإِذْ قَالُوا اللَّهُمَّ إِن كَانَ هَٰذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِندِكَ فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِّنَ السَّمَاءِ أَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
“Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata, ‘Ya Allah, jika (Al-Qur’an) ini benar (wahyu) dari Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih’.” (QS. Al-Anfal : 32)
Demikianlah orang-orang musyrikin yang selalu meminta diturunkan azab kepada mereka. Padahal mereka tidak sadar bahwa azab telah menanti mereka di akhirat kelak.
___________________
Footnote :
([1]) Lihat: Tafsir Ibnu Katsir 8/182 dan Tafsir As-Sa’diy hal.877.