17. أَمْ أَمِنتُم مَّن فِى ٱلسَّمَآءِ أَن يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا ۖ فَسَتَعْلَمُونَ كَيْفَ نَذِيرِ
am amintum man fis-samā`i ay yursila ‘alaikum ḥāṣibā, fa sata’lamụna kaifa nażīr
17. atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?
Tafsir :
Azab yang Allah Subhanahu wa ta’ala sebutkan dalam ayat ini pernah ditimpakan kepada kaum Nabi Luth ‘alaihissalam, dimana mereka diangkat ke atas langit lalu dibalik kemudian dijatuhkan sambil dilempari (dihujani) dengan batu([1]).
Adapun Firman Allah Subhanahu wa ta’ala,
فَسَتَعْلَمُونَ كَيْفَ نَذِيرِ
“Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?”
Artinya adalah Allah Subhanahu wa ta’ala ingatkan kepada orang-orang Quraisy bahwa apabila mereka terus-terusan membangkang, kalau Allah Subhanahu wa ta’ala berkehendak maka bisa jadi Allah memberikan mereka azab sebagaimana yang pernah ditimpakan kepada kaum Nabi Luth yaitu hujan batu. ([2])
__________________
Footnote :
([1]) Lihat: Tafsir Al-Baghawi 8/179 dan At-Tafsir Al-Ma’tsur 22/78.