42. يَوْمَ يُكْشَفُ عَن سَاقٍ وَيُدْعَوْنَ إِلَى ٱلسُّجُودِ فَلَا يَسْتَطِيعُونَ
yauma yuksyafu ‘an sāqiw wa yud’auna ilas-sujụdi fa lā yastaṭī’ụn
42. Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa.
Tafsir :
Allah ﷻ pada ayat ini berbicara tentang hari kiamat. Tentang kata سَاقٍ, terdapat dua pendapat di kalangan Ahli Tafsir tentang maknanya. Pendapat pertama mengatakan bahwa disingkapnya betis merupakan uslub/ungkapan orang Arab untuk mengungkapkan kondisi yang berat dan sulit, yaitu hari tersebut (hari kiamat) merupakan hari yang penuh dengan kesulitan. Pendapat ini dipilih oleh Ibnu Taimiyah rahimahullah([1]). Pendapat kedua mengatakan bahwa سَاقٍ dalam ayat ini adalah sifat kaki Allah ﷻ, sebagaimana hal ini telah dimaklumi dalam hadits-hadits Nabi ﷺ yang shahih bahwa Allah memiliki kaki secara hakiki walaupun tidak akan sama dengan apa yang dimiliki oleh makhluk-Nya. ([2])
_________________________
Footnote :
([1]) Lihat: Al-Mustadrak ‘ala Majmu’ Al-Fatawa 1/71 dan Majmu’ Al-Fatawa 6/394.