18. وَلَا يَسْتَثْنُونَ
wa lā yastaṡnụn
18. dan mereka tidak menyisihkan (hak fakir miskin).
Tafsir :
Sebagian ulama mengatakan bahwa yang dimaksud وَلَا يَسْتَثْنُونَ adalah mereka tidak mengucapkan ‘insya Allah’. Mereka sangat yakin bahwasanya mereka besok akan panen dan tidak akan ada sesuatu yang bisa mencegahnya. Bisa jadi mereka beranggapan demikian karena pada waktu sore hari mereka telah melihat bahwa buah-buah telah tumbuh segar dan besok hari merupakan waktu panen. Karena keyakinan inilah yang membuat mereka lupa mengucapkan ‘insya Allah’([1]). Oleh karenanya seseorang tidak boleh begitu yakin dengan apa yang dia lakukan, karena seseorang tidak pernah tahu halangan apa yang akan menimpanya. Maka hendaknya seseorang selalu mengucapkan ‘semoga’ atau ‘insya Allah’ dalam setiap apa yang dikehendakinya, dan jangan sesumbar dengan mendahului Allah ﷻ.
Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa وَلَا يَسْتَثْنُونَ maksudnya adalah mereka tidak mengecualikan atau menyisihkan sebagian dari hasil panennya untuk orang miskin karena pelit. ([2])
___________________________
Footnote :
([1]) Tafsir Al-Baghawiy 8/195 dan Tafsir Al-Qurthubiy 18/240.