19. فَطَافَ عَلَيْهَا طَآئِفٌ مِّن رَّبِّكَ وَهُمْ نَآئِمُونَ
fa ṭāfa ‘alaihā ṭā`ifum mir rabbika wa hum nā`imụn
19. lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur.
Tafsir :
Tatkala mereka tidur pada malam hari untuk menanti esok pagi, Allah pun mengirimkan azab pada kebun mereka. طَائِفٌ adalah sesuatu yang mengelilingi([1]). Sebagian menafsirkan bahwa malaikat Jibril datang memberi bencana, sebagian yang lain menafsirkan bahwa api yang dikirimkan oleh Allah ﷻ untuk meliputi kebun mereka hingga habis terbakar tanpa terkecuali sedikitpun, dan tidak tersisa sedikitpun kecuali hanya debu dan warna hitam bekas kebakaran([2]). Dan mereka tidak menyadari apa yang telah terjadi dengan kebun-kebun mereka. Demikianlah azab Allah ﷻ yang bisa datang kapan saja tanpa disadari, sebagaimana Allah ﷻ berfirman,
أَفَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَىٰ أَن يَأْتِيَهُم بَأْسُنَا بَيَاتًا وَهُمْ نَائِمُونَ، أَوَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَىٰ أَن يَأْتِيَهُم بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ
“Maka apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang malam hari ketika mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang pada pagi hari ketika mereka sedang bermain?” (QS. Al-A’raf : 97-98)
________________________
Footnote :