2. مَآ أَنتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِمَجْنُونٍ
mā anta bini’mati rabbika bimajnụn
2. berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila.
Tafsir :
Pada ayat ini Allah ﷻ menekankan bantahan bagi orang-orang musyrikin. Hal pertama yang Allah ﷻ tekankan adalah Nabi ﷺ bukanlah orang gila. Sebagian Ahli Tafsir mengatakan bahwa orang-orang musyrikin berkata bahwa Nabi ﷺ adalah orang gila. Maka Allah ﷻ bersumpah dengan mengatakan,
ن وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ، مَا أَنْتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِمَجْنُونٍ
“Nun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan, dengan karunia Tuhanmu engkau (Muhammad) bukanlah orang gila.” (QS. Al-Qalam 1-2) ([1])
Dan dalam bahasa Arab, kombinasi مَا dengan بِ sebagaimana dalam ayat (مَا أنْتَ dan بِمَجْنُونٍ) menunjukkan penafian dengan sebenar-benar penafian. Hal seperti ini sama seperti perkataan Nabi ﷺ tatkala diperintahkan oleh malaikat Jibril untuk membaca firman Allah ﷻ namun beliau mengatakan,
مَا أَنَا بِقَارِئٍ
“Aku (sama sekali) tidak bisa membaca.”([2])
Maka dari kaidah tersebut, ayat ini bermakna bahwa Nabi ﷺ sama sekali bukan orang gila, dan tidak ada kegilaan sedikitpun pada diri Rasulullah ﷺ.
Allah ﷻ menurunkan ayat ini untuk menghibur dan membela Nabi ﷺ yang merasa berat atas tuduhan yang beliau dapatkan ([3]). Nabi ﷺ dituduh sebagai orang gila, dukun, dan penyihir. Bahkan beliau juga dituduh sebagai pendusta, padahal sebelumnya beliau diberi gelar oleh mereka dengan As-Shadiqul Amiin, yaitu orang yang dipercaya, orang yang jujur dan tidak pernah sekalipun berdusta. Akan tetapi ketika beliau ﷺ memproklamirkan dirinya sebagai Nabi, maka semua pujian tersebut berubah menjadi cercaan. Maka Nabi ﷺ merasa dengan apa yang beliau alami. Oleh karenanya Allah ﷻ berfirman,
وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ
“Dan sungguh, Kami mengetahui bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan.” (QS. Al-Hijr : 97)
Dan ayat-ayat yang seperti ini sangatlah banyak, di antaranya Allah ﷻ juga berfirman,
فَاصْبِرْ عَلَى مَا يَقُولُونَ
“Bersabarlah atas apa yang mereka ucapkan.” (QS. Thaha : 130)
Dan di antara metode Allah ﷻ untuk menghibur Nabi ﷺ adalah dengan cara Allah membela Nabi ﷺ secara langsung dengan ayat yang turun dari langit dan dibaca hingga hari kiamat.
___________________________
Footnote :