13. فَإِذَا نُفِخَ فِى ٱلصُّورِ نَفْخَةٌ وَٰحِدَةٌ
fa iżā nufikha fiṣ-ṣụri nafkhatuw wāḥidah
13. Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup.
Tafsir :
Menurut sebagian ulama, tiupan sangkakala ada tiga kali tiupan. Tiupan pertama disebut dengan نَفْخَةُ الْفَزْعِ, yaitu tiupan yang membuat semua orang ketakutan. Tiupan kedua disebut dengan نَفْخَةُ الصَّعْقِ, yaitu tiupan yang membuat semua orang meninggal dunia. Tiupan ketiga disebut dengan نَفْخَةُ الْبَعْثِ, yaitu tiupan yang membangkitkan semua manusia dari kuburnya. ([1])
Adapun pada ayat ini Allah Subhanahu wa ta’ala menyebutkan tentang sangkakala ditiup dengan sekali tiupan. Maka para ulama berbeda pendapat tentang tiupan keberapa yang dimaksud dalam ayat ini?. Sebagian ulama mengatakan bahwa yang dimaksud adalah tiupan yang pertama, dan sebagian yang lain mengatakan itu adalah tiupan yang ketiga (terakhir). Jika ayat ini dibawa kepada makna tiupan pertama, maka yang akan menyaksikan peristiwa-peristiwa dahsyat hari akhir tersebut adalah orang-orang yang hidup di akhir zaman, dan mereka dalam kondisi ketakutan melihat peristiwa tersebut. Mereka akan menyaksikan bagaimana langit terbelah, bumi berguncang, bintang berjatuhan, dan peristiwa dahsyat lainnya. Sedangkan jika ayat ini dibawa kepada makna tiupan terakhir (tiupan ketiga), maka yang akan menyaksikan peristiwa-peristiwa dahsyat hari akhir adalah seluruh manusia tanpa terkecuali setelah mereka dibangkitkan dari kuburnya. ([2])
Inilah khilaf di kalangan para ulama tentang siapakah yang akan menyaksikan hari kiamat tersebut berdasarkan ayat ini. Sebagian ulama merajihkan pendapat yang kedua, bahwa semua manusia akan menyaksikan kedahsyatan hari kiamat ([3]). Sebagaimana ditunjukkan di dalam Alquran dimana Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ، يَوْمَ تَرَوْنَهَا
“Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan (hari) Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar. (ingatlah) pada hari ketika kamu melihat (guncangan) itu.” (QS. Al-Hajj : 1-2)
Ayat ini menunjukkan bahwa sekian-akan kita semua manusia akan menyaksikan kedahsyatan hari tersebut.
Tentang pendapat mana yang lebih kuat, penulis sendiri lebih condong pada pendapat bahwasanya kita semua akan melihat kedahsyatan hari kiamat. Karena Allah Subhanahu wa ta’ala mengingatkan ancaman-ancamannya kepada kaum musyrikin tidak lain karena mereka kelak akan menyaksikan kedahsyatan-kedahsyatan hari kiamat. Oleh karena itu, tiupan sangkakala dengan sekali tiup dalam ayat ini maksudnya adalah tiupan yang ketiga.
___________________________
Footnote :
([1]) Lihat: Tafsir Ath-Thobari 15/419
([2]) Lihat: tafsir Al-Qurthubi 18/264
Jika dibawakan kepada tiupan sangkakala yang ketiga maka pada ayat ini terdapat dalil akan besarnya kekuasaan Allah azza wa jalla, yang mana Allah azza wa jalla menyebutkan: bahwa untuk mengumpulkan manusia hanya dengan sekali tiupan saja, tanpa perlu mengulangi tiupan itu sekalipun, dan kejadian itu sangatlah cepat terjadi, padahal kala itu makhluq sangatlah banyak, dari awal penciptaan sampai yang terakhir. (At-Tahrir Wa At-Tanwir, 29/125)