12. لِنَجْعَلَهَا لَكُمْ تَذْكِرَةً وَتَعِيَهَآ أُذُنٌ وَٰعِيَةٌ
linaj’alahā lakum tażkirataw wa ta’iyahā użunuw wā’iyah
12. agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar.
Tafsir :
Allah Subhanahu wa ta’ala menceritakan kisah mereka agar menjadi pelajaran dan peringatan bagi kaum Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Oleh karenanya perlu untuk kita tahu tentang bagaimana mereka bisa membangkang, bagaimana mereka bermaksiat, bagaimana Allah Subhanahu wa ta’ala mengazab mereka, dan tentang bagaimana Allah Subhanahu wa ta’ala menyelamatkan Nabi Nuh ‘alaihissalam dan orang-orang beriman yang bersama mereka. Akan tetapi Allah Subhanahu wa ta’ala menegaskan bahwa kisah-kisah ini hanya bisa menjadi peringatan bagi orang-orang yang mau mendengar. ([1])
Pada ayat ini Allah menyindir orang-orang kafir Quraisy (dan selain mereka), sebab mereka mendengar semua kisah ini, akan tetapi kenapa mereka tidak ingin mengambil pelajaran? Dan mereka menjadikan cerita ini hanya sebagai dongeng belaka. Dan lafazh أُذُنٌ وَاعِيَةٌ adalah telinga yang mau mengilmui dan benar-benar mengingat kisah ini, sehingga ia bisa mengambil ibrah dari kisah ini. ([2])
___________________
Footnote :
([1]) Lihat: tafsir Al-Qurthubi 18/262
([2]) Lihat : At-Tahrir Wa At-Tanwir, 29/123, Fath Al Bayan, 14/291