11. إِنَّا لَمَّا طَغَا ٱلْمَآءُ حَمَلْنَٰكُمْ فِى ٱلْجَارِيَةِ
innā lammā ṭagal-mā`u ḥamalnākum fil-jāriyah
11. Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang) kamu, ke dalam bahtera.
Tafsir :
Pada ayat ini Allah Subhanahu wa ta’ala bercerita tentang azab yang menimpa kaum Nabi Nuh ‘alaihissalam yang mendustakan Nabinya. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
فَفَتَحْنَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ بِمَاءٍ مُّنْهَمِرٍ، وَفَجَّرْنَا الْأَرْضَ عُيُونًا فَالْتَقَى الْمَاءُ عَلَىٰ أَمْرٍ قَدْ قُدِرَ
“Lalu Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah, dan Kami jadikan bumi menyemburkan mata-mata air maka bertemulah (air-air) itu sehingga (meluap menimbulkan) keadaan (bencana) yang telah ditetapkan.” (QS. Al-Qamar : 11-12)
Allah menjadikan seluruh bagian bumi sebagai tempat keluarnya air. Sehingga air menjadi melimpah sangat banyak. Lalu Allah menyelamatkan Nabi Nuh ‘alaihissalam dan kaumnya yang beriman kepadanya dengan bahtera yang besar ([1]).
_____________________
Footnote :