4. كَذَّبَتْ ثَمُودُ وَعَادٌۢ بِٱلْقَارِعَةِ
każżabaṡ ṡamụdu wa ‘ādum bil-qāri’ah
4. Kaum Tsamud dan ‘Aad telah mendustakan hari kiamat.
Tafsir :
Kata Al-Qari’ah juga merupakan salah satu dari nama-nama hari kiamat. Al-Qari’ah (الْقَارِعَةُ) dari الْقَرْعُ yang bermakna ضَرْبٌ شَديْدٌ (pukulan kuat) ([1]). Hari kiamat dinamakan Al-Qari’ah karena hari tersebut benar-benar membuat manusia ketakutan seakan-akan ada hantaman yang kuat di dalam hatinya karena menyaksikan dahsyatnya hari kiamat ([2]), yaitu tatkala mereka melihat langit terbelah, bintang berjatuhan, dan cahaya matahari meredup.
Kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala menyebutkan kaum ‘Ad dan kaum Tsamud secara khusus karena keduanya merupakan kaum Arab yang dikenal oleh orang-orang Quraisy dengan العَرَبُ البَائِدَةُ Al-‘Arab Al-Ba’idah (kaum Arab yang telah punah). Dan surah Al-Haqqah ini turun kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tatkala beliau di Makkah saat berhadapan langsung dengan kaum Quraisy Arab. Sehingga Allah Subhanahu wa ta’ala menyebutkan kaum ‘Ad dan kaum Tsamud sebagai contoh agar mereka bisa sadar. Sedangkan mereka mengenal kaum ‘Ad (kaumnya Nabi Hud) dan kaum Tsamud (kaumnya Nabi Shalih) sebagai al-Arab al-Ba’idah (kaum Arab yang sudah punah) ([3]).
Kaum Tsamud yang merupakan kaum Nabi Shalih ‘alaihissalam terletak di sebelah utara jazirah Arab yang sekarang dikenal dengan nama kota Al-‘Ula, sekitar 200-300 kilometer ke utara kota Madinah. Adapun kaum ‘Ad yang merupakan kaum Nabi Hud ‘alaihissalam terletak di sebelah selatan jazirah Arab([4]) . Sebagian ulama mengatakan bahwa kaum ‘Ad dahulu terletak di Yaman. Sebagian yang lain mengatakan letaknya antara Yaman dan Oman yang dikenal dengan nama Al-Ahqaf (bukit-bukit pasir). Oleh karenanya kaum ‘Ad dan kaum Tsamud masih bagian dari Arab, dan Nabi-Nabi mereka juga orang Arab, namun mereka sudah punah tidak memiliki keturunan lagi hingga sekarang setelah dibinasakan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Akan tetapi kaum ‘Ad dan kaum Tsamud dikenal oleh orang-orang Quraisy karena mereka masih menjadi bagian dari bangsa Arab, sehingga Allah Subhanahu wa ta’ala mendahulukan penyebutan kedua kaum tersebut sebagaimana dalam ayat ini.
Allah mendahulukan menyebutkan kaum Tsamud karena tempat tinggal kaum Tsamud lebih dekat dengan dengan orang-orang Quraisy Arab, yang dimana tempat mereka tinggal adalah jalur yang dilalui oleh orang-orang Arab ketika hendak pergi ke Syam. Dan yang demikian agar lebih mengena ke hati mereka dan lebih menakutkan mereka, karena menyaksikan kampung yang dahulu dibinasakan oleh Allah azza wa jalla. ([5])
_____________________
Footnote :
([1]) Lihat: At-Tahrir wat Tanwir 29/115
([2]) Lihat: At-Tahrir wat Tanwir 29/115 dan Tafsir Al-Qurthubi 18/257
([3]) Lihat: At-Tahrir wat Tanwir 29/116
([4]) Lihat: Tafsir Al-Qurthubi 18/258
([5]) At-Tahrir Wa At-Tanwir, 29/116, Fath Al Bayan, Muhammad Shiddiq Hasan Khon, 14/285