25. لِّلسَّآئِلِ وَٱلْمَحْرُومِ
lis-sā`ili wal-maḥrụm
25. bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta).
Tafsir :
السَّائِلُ adalah orang-orang yang miskin yang meminta-minta([1]), seperti orang yang meminta-minta di jalan, atau mendatangi rumah kita. Maka jika kita memiliki harta, maka kita harus sadar bahwa orang seperti ini punya hak dari harta kita. Para ulama menyebutkan bahwasanya harta yang dikeluarkan disini bukanlah zakat melainkan hanya sedekah, karena surah ini turun tatkala Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam masih di Mekkah, dan belum turun perintah zakat. Akan tetapi demikianlah sifat-sifat orang yang beriman, dia yakin bahwa di dalam hartanya terdapat hak bagi As-Saail. Adapun الْمَحْرُومُ adalah orang yang tidak berkecukupan harta tetapi tidak meminta-minta([2]). Para ulama menyebutkan bahwa termasuk dalam Al-Mahruum adalah orang yang sudah bekerja tetapi penghasilannya tidak cukup. Oleh karenanya di antara yang dituntut bagi kita setiap muslim adalah mengenali saudara-saudara kita yang kurang mampu, namun mereka menahan diri dari meminta-minta. Kita hendaknya peka terhadap kondisi saudara-saudara kita.
Intinya, keduanya baik As-Saail dan Al-Mahruum memiliki hak dari harta kita, hendaknya kita beri hak mereka yang ada dalam harta kita.
_________________________
Footnote :