23. ٱلَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ دَآئِمُونَ
allażīna hum ‘alā ṣalātihim dā`imụn
23. yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya.
Tafsir :
Artinya mereka tidak hanya sekadar mengerjakan shalat, akan tetapi juga senantiasa menjaganya. Mereka menjaga shalat lima waktu mereka, dan mereka juga menjaga dan memperbanyak shalat-shalat sunnah. Dan kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila telah melakukan suatu amalan, maka beliau akan berusaha untuk merutinkannya dan tidak meninggalkannya. Oleh karenanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.”([1])
Oleh karenanya kalau kita telah terbiasa shalat dhuha, maka hendaknya hal tersebut dipertahankan. Demikian pula orang yang telah senantiasa shalat witir, maka hendaknya hal tersebut dipertahankan. Karena di antara ciri-ciri orang yang selamat dari neraka adalah orang yang senantiasa menegakkan shalat dan merutinkannya.
Sebagian ulama menafsirkan دَائِمُونَ dengan tenang dan khusyuk. Yaitu ketika dia shalat, maka dia menjaga ketenangannya, tidak menoleh ke kanan dan ke kiri([2]). Dan kata دَائِمُونَ sebagaimana digunakan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya,
لاَ يَبُولَنَّ أَحَدُكُمْ فِي المَاءِ الدَّائِمِ الَّذِي لاَ يَجْرِي، ثُمَّ يَغْتَسِلُ فِيهِ
“Jangan sekali-kali salah seorang dari kalian kencing pada air yang tidak mengalir (tenang), lalu mandi darinya.”([3])
Oleh karenanya yang dimaksud shalat secara دَائِمُونَ adalah dia shalat dengan tenang dan tidak menoleh kemana-mana kecuali ke tempat sujud.
Akan tetapi pendapat yang lebih kuat adalah دَائِمُونَ maksudnya shalat tersebut dijaga waktunya. ([4])
_______________________
Footnote :