22. إِلَّا ٱلْمُصَلِّينَ
illal-muṣallīn
22. kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat.
Tafsir :
Setelah Allah Subhanahu wa ta’ala menyebutkan bahwa orang-orang kafir yang pelit itu akan masuk neraka yang apinya bergejolak, Allah Subhanahu wa ta’ala kemudian menyebutkan ciri-ciri orang yang selamat dari siksaan tersebut. Dan dalam ayat ini Allah Subhanahu wa ta’ala memulai paragraf baru dan menyebutkan ciri-ciri orang yang diselamatkan.
Di antara ciri-ciri yang selamat dari neraka tersebut adalah orang-orang yang mengerjakan shalat. Tentunya ini adalah sifat khusus orang yang beriman, karena orang yang beriman pasti mengerjakan shalat. Bahkan semakin banyak shalat seseorang maka akan semakin tinggi iman orang tersebut. Sampai-sampai Allah Subhanahu wa ta’ala menamakan shalat dengan iman([1]). Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ
“Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan iman (shalat) kalian. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia.” (QS. Al-Baqarah : 143)
________________________
Footnote :
([1]) Imam Ath-Thabari berkata:
عَنَى بِ”الْإيْمَانِ” فِيْ هَذَا الْمَوْضِعِ: الصَّلَاةَ.
Allah maksudkan dengan “Iman” pada ayat ini adalah “Shalat” (Tafsir Ath-Thabari: 3/ 167).