19. ۞ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ خُلِقَ هَلُوعًا
innal-insāna khuliqa halụ’ā
19. Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
Tafsir :
Makna الهَلَعَ disebutkan oleh Thahir Ibnu ‘Asyur dalam tafsirnya,
قِلَّةُ إمْساكِ النَّفْسِ عِنْدَ اعْتِراءِ ما يُحْزِنُها أوْ ما يَسُرُّها
“Sikap tidak bisa mengendalikan diri ketika mengalami sesuatu yang menyedihkan atau menyenangkan dirinya.”([1])
__________________
Footnote :