17. تَدْعُوا۟ مَنْ أَدْبَرَ وَتَوَلَّىٰ
tad’ụ man adbara wa tawallā
17. yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling (dari agama).
Tafsir :
Apa perbedaan dari kata berbalik dan berpaling? Para ulama menjelaskan bahwa makna أَدْبَرَ adalah berbalik, yaitu ketika orang kafir melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam maka dia langsung berbalik, tidak ingin bertemu dan mendengar sama sekali perkataan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Adapun تَوَلَّىٰ maknanya adalah berpaling setelah mendengar, yaitu orang kafir tersebut telah mendengar dan berinteraksi dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, namun dia berpaling dan tetap memilih kebatilan. ([1])
Kedua bentuk ini, adbaar (berbalik) dan tawallaa (berpaling) telah dilakukan oleh orang kafir. Ada di antara mereka yang sama sekali tidak ingin mendengar perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebagaimana dalam firman Allah Subhanahu wa ta’ala,
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَسْمَعُوا لِهَٰذَا الْقُرْآنِ وَالْغَوْا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُونَ
“Dan orang-orang yang kafir berkata, ‘Janganlah kamu mendengarkan (bacaan) Alquran ini dan buatlah kegaduhan terhadapnya, agar kamu dapat mengalahkan (mereka)’.” (QS. Fushshilat : 26)
Dan ada di antara mereka yang telah mendengar perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, akan tetapi mereka berpaling dari Al-Haq kepada kebatilan. Sebagaimana dalam firman Allah Subhanahu wa ta’ala,
وَإِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا قَالُوا قَدْ سَمِعْنَا لَوْ نَشَاءُ لَقُلْنَا مِثْلَ هَٰذَا ۙ إِنْ هَٰذَا إِلَّا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ
“Dan apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepada mereka, mereka berkata, “Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat seperti ini), jika kami menghendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini. (Alquran) ini tidak lain hanyalah dongeng orang-orang terdahulu’.” (QS. Al-Anfal : 31)
Inilah perbedaan antara adbaar dan tawallaa. Dan kepada kedua model sikap orang kafir tersebut, neraka memanggilnya untuk memasuk ke dalam neraka. Bahkan banyak Ahli Tafsir mengatakan bahwa neraka akan berbicara secara hakiki. Jadi seakan-akan kelak neraka akan memanggil mereka, “Wahai fulan bin fulan, masuklah kesini” ([2]). Dan banyak dalil yang menunjukkan bahwa neraka itu bisa berbicara. Di antaranya adalah firman Allah Subhanahu wa ta’ala,
يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِنْ مَزِيدٍ
“(Ingatlah) pada hari (ketika) Kami bertanya kepada Jahannam, ‘Apakah kamu sudah penuh?’ Ia menjawab, ‘Masih adakah tambahan?’.” (QS. Qaf : 30)
Oleh karenanya kelak neraka akan memanggil orang-orang yang telah ditetapkan untuk memasukinya, dan mereka tidak dapat lari kemana pun untuk menghindari siksaan dalam neraka. Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala melindungi kita dari perkara ini, dan tidak menjadikan nama kita dipanggil oleh neraka Jahannam.
__________________________
Footnote :