3. مِّنَ ٱللَّهِ ذِى ٱلْمَعَارِجِ
minallāhi żil-ma’ārij
3. (yang datang) dari Allah, Yang mempunyai tempat-tempat naik.
Tafsir :
Pada ayat sebelumnya Allah Subhanahu wa ta’ala menyebutkan bahwa azab tersebut tidak akan tertolak. Adapun dalam ayat ini Allah Subhanahu wa ta’ala menegaskan bahwa azab tersebut tidak bisa tertolak karena datangnya dari Allah yang memiliki Al-Ma’arij.
Adapun makna spesifik dari Al-Ma’arij, datang dalam beberapa penafsiran ulama. Sebagian ulama ada yang menafsirkan dengan derajat-derajat di langit yang dilalui oleh para malaikat([1]). Dan pemilik-pemilik derajat tersebut adalah Allah Subhanahu wa ta’ala. Dan ini menunjukkan akan keagungan dan kebesaran Allah Subhanahu wa ta’ala, karena yang menurunkan azab tersebut adalah yang menguasai langit dan tempat-tempat yang dilalui oleh malaikat. Sebagian ulama yang lain menafsirkan Al-Ma’arij dengan Al-Ghuraf([2]), yaitu surga-surga yang Allah Subhanahu wa ta’ala siapkan bagi wali-walinya di atas langit. Sebagian lagi menafsirkan dzil ma’arij dengan sang pemilik keagungan.
Intinya, jika azab tersebut telah turun, maka tidak ada yang bisa mencegahnya. Karena azab tersebut turun langsung dari Allah yang memiliki keagungan dan kekuasaan.
_____________________
Footnote :