2. لِّلْكَٰفِرِينَ لَيْسَ لَهُۥ دَافِعٌ
lil-kāfirīna laisa lahụ dāfi’
2. orang-orang kafir, yang tidak seorangpun dapat menolaknya.
Tafsir :
Allah Subhanahu wa ta’ala menegaskan dalam ayat ini bahwa azab tersebut pasti terjadi bagi orang-orang kafir. Bahkan azab tersebut akan menimpa orang yang bertanya tersebut yaitu An-Nadhr bin Harits. Dan tidak ada yang bisa bisa menolak dan menghalangi turunnya azab tersebut.
Allah azza wa jalla menggandengkan huruf “lam” pada kalimat “lilkafirin”: yang demikian memiliki makna “syibhul milki” (seakan-seakan mereka pemilik adzab itu) sebagai pengkhususan bahwa adzab itu benar-benar untuk mereka (penekanan) ([1])
__________________
Footnote :