5. قَالَ رَبِّ إِنِّى دَعَوْتُ قَوْمِى لَيْلًا وَنَهَارًا
qāla rabbi innī da’autu qaumī lailaw wa nahārā
5. Nuh berkata: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang.
Tafsir :
Allah ﷻ menyebutkan kisah Nabi Nuh ‘alaihissalam dalam banyak surah, bahkan terkadang kisahnya disebutkan lebih panjang daripada surah Nuh ini. di antaranya adalah surah Al-A’raf, surah Hud, dan lainnya. Kisah Nabi Nuuh di surah Huud lebih panjang daripada kisahnya di surah Nuuh. Namun kata para ulama, surah Nuh ini adalah kesimpulan (ringkasan) dari kisah panjang perjalanan dakwah Nabi Nuh ‘alaihissalam. Di surah ini dijelaskan bagaimana Nabi Nuh ‘alaihissalam mengadu kepada Allah ﷻ setelah sekian lama berdakwah tetapi kaumnya tak kunjung beriman kepadanya kecuali hanya sedikit. Oleh karenanya dalam ayat ini Nabi Nuh ‘alaihissalam mengadu kepada Rabb-Nya bahwasanya dia telah menyeru kepada kaumnya siang dan malam. ([1])
Sesungguhnya surah ini penting untuk diperhatikan oleh para da’i, bahwa Lihatlah bagaimana perjuangan Nabi Nuh ‘alaihissalam dalam berdakwah. Dia mendakwahi kaumnya siang dan malam tak pernah lelah, bukan cuma sepekan sekali, atau satu bulan sekali seperti kebanyakan Da’i saat ini. Tidak ada waktu Nabi Nuh ‘alaihissalam yang tersisa kecuali digunakan untuk berdakwah kepada kaumnya.
Adapun penyebutan malam didahulukan daripada siang dalam ayat ini karena siang adalah waktu untuk bekerja. Sehingga waktu utama untuk Nabi Nuh ‘alaihissalam berdakwah adalah pada malam hari. Pada siang hari Nabi Nuh ‘alaihissalam berdakwah, akan tetapi tidak semudah beliau berdakwah ketika malam hari. ([2])
__________________
Footnote :