26. وَقَالَ نُوحٌ رَّبِّ لَا تَذَرْ عَلَى ٱلْأَرْضِ مِنَ ٱلْكَٰفِرِينَ دَيَّارًا
wa qāla nụḥur rabbi lā tażar ‘alal-arḍi minal-kāfirīna dayyārā
26. Nuh berkata: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.
Tafsir :
Setelah Nabi Nuh ‘alaihissalam berdakwah dengan sekian lama, namun kaumnya membalas dakwah beliau dengan ejekan dan hinaan, akhirnya Nabi Nuh ‘alaihissalam berdoa agar membinasakan semua kaumnya yang mendurhakainya (kafir) ([1]). Mengapa Nabi Nuh ‘alaihissalam berdoa dengan doa seperti itu? Apakah beliau sudah tidak sabar? Nabi Nuh berdoa seperti itu karena Allah ﷻ telah mengabarkan bahwa mereka tidak akan beriman, Allah ﷻ berfirman,
وَأُوحِيَ إِلَىٰ نُوحٍ أَنَّهُ لَن يُؤْمِنَ مِن قَوْمِكَ إِلَّا مَن قَدْ آمَنَ فَلَا تَبْتَئِسْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
“Dan diwahyukan kepada Nuh, bahwasanya sekali-kali tidak akan beriman di antara kaummu, kecuali orang yang telah beriman (saja), karena itu janganlah kamu bersedih hati tentang apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Hud : 36)
Setelah dakwah Nabi Nuh ‘alaihissalam selama kurang lebih 900 tahun, Allah ﷻ mengabarkan bahwa tidak ada lagi yang akan beriman kecuali yang telah beriman sebelumnya. Kalau sebuah pendapat mengatakan bahwa yang beriman hanya delapan puluh orang, maka hanya mereka itu sajalah yang beriman, dan tidak akan ada tambahan lagi kata Allah ﷻ. ([2])
_______________________________
Footnote :