19. وَأَنَّهُۥ لَمَّا قَامَ عَبْدُ ٱللَّهِ يَدْعُوهُ كَادُوا۟ يَكُونُونَ عَلَيْهِ لِبَدًا
wa annahụ lammā qāma ‘abdullāhi yad’ụhu kādụ yakụnụna ‘alaihi libadā
19. Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadat), hampir saja jin-jin itu desak mendesak mengerumuninya.
Tafsir :
Allah Subhanahu wa ta’ala membawakan ayat ini dengan menyebut Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dengan sebutan ‘Abdullah. Hal ini dikarenakan Allah Subhanahu wa ta’ala ingin memuji Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, karena di antara sifat mulia Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah Al-‘Ubudiyah, yaitu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah seorang hamba Allah. Sebagaimana kita ketahui bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memiliki dua sifat yang mulia, yaitu عَبْدُهُ dan رَسُوْلُهْ, رَسُوْلُهْ maksudnya adalah beliau adalah utusan Allah Subhanahu wa ta’ala. Adapun عَبْدُهُ maksudnya adalah beliau adalah orang yang paling sempurna dalam menjalankan penghambaan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Bahkan tidak ada yang bisa mencapai derajat penghambaan seperti penghambaan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling taat kepada Allah, tidak ada yang bisa menyamai shalatnya, tidak ada yang bisa puasa seperti puasanya, tidak ada yang khasyah (takut) seperti khasyahnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Oleh karena itu, Nabi dipuji dari dua sisi yaitu sisi penghambaan dan sisi kerasulan. Dan dalam ayat ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak disebutkan namanya kecuali dengan sebutan “Hamba Allah”, tidak lain sebagai pujian Allah Subhanahu wa ta’ala kepada beliau.
Dan dalam ayat ini dijelaskan bahwa tatkala Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri melakukan shalat, maka para jin tersebut berdesak-desakan mengerumuni Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam karena ingin mendengarkan bacaan Alquran beliau. Kalau orang-orang Thaif tidak mau mendengarkan beliau, demikian pula Abu Jahal dan kawan-kawannya yang tidak mau mendengarkan beliau, ternyata ada banyak sekelompok jin yang datang langsung untuk mendengarkan bacaan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan ini menunjukkan bahwa para jin tersebut semangat dalam beribadah, semangat menuntut ilmu, dan semangat untuk mendengarkan lantunan Alquran. Artinya Allah Subhanahu wa ta’ala mengingatkan bahwa jika tidak ada manusia yang mau beribadah kepada-Nya, maka ada jin atau para malaikat yang mau beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. ([1])
___________________________
Footnote :