27. إِلَّا مَنِ ٱرْتَضَىٰ مِن رَّسُولٍ فَإِنَّهُۥ يَسْلُكُ مِنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ رَصَدًا
illā manirtaḍā mir rasụlin fa innahụ yasluku mim baini yadaihi wa min khalfihī raṣadā
27. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.
Tafsir :
Ayat ini masih berhubungan dengan ayat sebelumnya, bahwa pada dasarnya tidak ada yang mengetahui ilmu gaib kecuali Allah Subhanahu wa ta’ala, tidak manusia dan tidak pula jin. Hanya saja Allah Subhanahu wa ta’ala terkadang meridhai sebagian rasul-Nya dari kalangan manusia dan malaikat untuk mengetahui sebagian hal gaib tersebut, Oleh karenanya kita dapati para Rasul tahu ilmu gaib karena sebagai bentuk mukjizat yang ada pada mereka sebagai bukti bahwasanya mereka adalah utusan Allah Subhanahu wa ta’ala ([1]). Maka selain mereka itu, tidak ada lagi yang mengetahuinya, termasuk jin. Oleh karenanya tatkala Allah Subhanahu wa ta’ala menyebutkan tentang kisah Nabi Sulaiman ‘alaihissalam, pada masa itu tersebar kabar bahwa jin mengetahui ilmu gaib. Maka Allah Subhanahu wa ta’ala ingin membongkar kedustaan tersebut dengan menunjukkan bagaimana mereka tidak mengetahui akan kematian Nabi Sulaiman ‘alaihissalam. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَى مَوْتِهِ إِلَّا دَابَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَأَتَهُ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَنْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ
“Maka ketika Kami telah menetapkan kematian atasnya (Sulaiman), tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka ketika dia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentu mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan.” (QS. Saba’: 14)
أَنْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ
“Jika sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentu mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan (kerja terus-menerus).” (QS. Saba’: 14)
Oleh karenanya ini adalah dalil bahwasanya para jin tidak mengetahui ilmu gaib sebagaimana manusia juga tidak mengetahui ilmu gaib. Jangankan yang berkaitan dengan masa depan, bahkan berkaitan dengan apa yang terjadi di depan mereka para jin -yaitu wafatnya Nabi Sulaiman ‘alaihis salam- merekapun tidak tahu. Jadi yang tahu ilmu ghaib hanyalah para Rasul yang Allah Subhanahu wa ta’ala memberitahukan kepada mereka berita gaib tersebut.
______________________________
Footnote :