1. قُلْ أُوحِىَ إِلَىَّ أَنَّهُ ٱسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ ٱلْجِنِّ فَقَالُوٓا۟ إِنَّا سَمِعْنَا قُرْءَانًا عَجَبًا
qul ụḥiya ilayya annahustama’a nafarum minal-jinni fa qālū innā sami’nā qur`ānan ‘ajabā
1. Katakanlah (hai Muhammad): “Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan.
Tafsir :
Ini adalah dalil bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak bisa melihat jin-jin tersebut, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sedang shalat atau sedang membaca Alquran([1]). Maka dari itu Allah memberitahukan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa para jin datang mendengarkan bacaan Alquran Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, karena dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ
“Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan kepadamu (Muhammad) serombongan jin yang mendengarkan (bacaan) Alquran.” (QS. Al-Ahqaf: 29)
Oleh karenanya ini merupakan hukum asal bahwa para Nabi dan para sahabatnya tidak bisa melihat jin. Buktinya adalah ayat ini, dimana Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak tahu bahwa sekelompok jin datang untuk mendengarkan lantunan bacaan Alquran Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam([2]). Namun terkadang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bisa melihat jin, akan tetapi itu karena kehendak dan izin Allah Subhanahu wa ta’ala.
Ayat ini menunjukkan bahwa ketika sekelompok jin tersebut mendengarkan bacaan Alquran Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, mereka pun mengakui keagungan Alquran. Lalu mereka menyampaikan hal tersebut kepada kaumnya. Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ، قَالُوا يَاقَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنْزِلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَى مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَى طَرِيقٍ مُسْتَقِيمٍ
“Maka ketika telah selesai, mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan (berdakwah). Mereka berkata, ‘Wahai kaum kami, sungguh kami telah mendengarkan Kitab (Alquran) yang diturunkan setelah Musa, membenarkan (kitab-kitab) yang datang sebelumnya, membimbing kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.” (QS. Al-Ahqaf : 29-30)
Oleh karena itu, ayat-ayat dalam surah Al-Jin setelah ayat ini menggambarkan tentang pembicaraan antara para jin yang telah beriman dan jin yang belum beriman. Pembicaraan mereka tidak bisa didengarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam karena alam bangsa jin merupakan alam gaib, lagi pula mereka berbicara di tempat yang lain yang jauh dari Nabi shallallahu álaihi wasallam, akan tetapi Allah Subhanahu wa ta’ala kabarkan kepada beliau tentang bagaimana para Jin tersebut berdakwah. Oleh karena itu, hal ini sekaligus menjadi kabar gembira bagi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, karena para jin tersebut beriman kepadanya dan mereka langsung berdakwah kepada kaumnya.
__________________________
Footnote :