12. إِلَىٰ رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ ٱلْمُسْتَقَرُّ
ilā rabbika yauma`iżinil-mustaqarr
12. Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali.
Tafsir :
Pada hari kiamat kelak, semuanya akan dikembalikan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala([1]). Semua orang akan kembali menjalankan aturan-aturan yang Allah Subhanahu wa ta’ala jalankan pada hari itu. Semua orang akan terjebak untuk dihisab dan tidak ada yang bisa lolos darinya. Demikian pula semua akan terjebak dengan mizan, dan tidak ada yang bisa lolos darinya. Dan semua manusia akan diperlihatkan catatan amalnya melalui tangan kiri dan kanannya, serta semua akan dipaksa melalui sirath. Sehingga semua proses aturan yang Allah Subhanahu wa ta’ala jalankan menunjukkan di mana tempat kembali seseorang, surga atau neraka([2]). Dan pada hari kiamat kelak Allah Subhanahu wa ta’ala akan berfirman,
لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ
“(Allah berfirman), “Milik siapakah kerajaan pada hari ini?” Milik Allah Yang Maha Esa, Maha Mengalahkan.” (QS. Ghafir : 16)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,
يَقْبِضُ اللَّهُ الأَرْضَ، وَيَطْوِي السَّمَوَاتِ بِيَمِينِهِ، ثُمَّ يَقُولُ: أَنَا المَلِكُ، أَيْنَ مُلُوكُ الأَرْضِ
“Allah menggenggam bumi dan melipat langit dengan tangan kanannya seraya berkata: ‘Akulah Raja, mana yang mengaku raja di bumi?’.” ([3])
Jika raja-raja yang dahulu di bumi mampu untuk membuat dan merubah aturan, maka di akhirat mereka pun tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak ada yang bisa lari dari Allah Subhanahu wa ta’ala, mau tidak mau mereka harus ikut aturan Allah Subhanahu wa ta’ala.
_____________________________
Footnote :
([1]) Tafsir Ath-Thabariy 24/60 dan Tafsir Al-Baghawiy 8/282.