19. وَيَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَٰنٌ مُّخَلَّدُونَ إِذَا رَأَيْتَهُمْ حَسِبْتَهُمْ لُؤْلُؤًا مَّنثُورًا
wa yaṭụfu ‘alaihim wildānum mukhalladụn, iżā ra`aitahum ḥasibtahum lu`lu`am manṡụrā
19. Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan.
Tafsir :
Allah Subhanahu wa ta’ala sebutkan bahwa pelayan di surga itu berupa anak-anak. Secara bahasa, kata وِلْدَانٌ مُخَلَّدُونَ artinya adalah anak-anak yang abadi. Abadi yang dimaksud di sini bukanlah masalah umur karena kita telah paham dan tahu bahwa penduduk surga semua akan abadi di akhirat kelak. Akan tetapi abadi maksudnya adalah anak-anak tersebut tidak akan tua. Di antara sebab Allah Subhanahu wa ta’ala menciptakan khusus anak-anak sebagai pelayan penghuni surga, pertama adalah agar yang menyuruh pun bersikap santai sebab anak-anak lebih mudah untuk disuruh; dan kedua adalah karena anak-anak lebih giat (lincah)([1]).
Kemudian pelayan anak-anak tersebut jumlahnya sangat banyak bertebaran. Sehingga kapan saja penghuni surga ingin dilayani, maka mereka langsung bisa dilayani karena saking banyaknya pelayan yang bertebaran. Berbeda halnya dengan bidadari, pelayan anak-anak Allah Subhanahu wa ta’ala sebut dengan mutiara yang bertebaran, sedangkan bidadari Allah Subhanahu wa ta’ala sebut,
وَحُورٌ عِينٌ، كَأَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُونِ
“Dan ada bidadari-bidadari yang bermata indah, laksana mutiara yang tersimpan.” (QS. Al-Waqi’ah : 22-23)
Bidadari itu dipingit dan tidak berkeliaran layaknya pelayan-pelayan anak-anak. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
فِيهِنَّ خَيْرَاتٌ حِسَانٌ، فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ، حُورٌ مَقْصُورَاتٌ فِي الْخِيَامِ
“Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik dan jelita. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Bidadari-bidadari yang dipelihara di dalam kemah-kemah.” (QS. Ar-Rahman : 70-72)
Maka berbeda dengan pelayan anak-anak, bidadari melayani penghuni surga dengan pelayanan khusus yang tidak dilakukan oleh pelayan anak-anak. Oleh karenanya Allah Subhanahu wa ta’ala menamakan bidadari dengan “mutiara yang tersimpan”.
Perhatikan di dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa ta’ala menyebut bahwa penghuni surga akan melihat pelayan anak-anak itu seperti mutiara yang bertebaran. Dan sebagaimana kita ketahui bahwa mutiara itu warnanya putih bersih dan tidak ada noda sama sekali. Maka sebagian ulama mengatakan bahwa jika pelayannya saja tampak putih-putih seperti mutiara, maka bagaimana lagi dengan bosnya (yang dilayani)? Tentunya jauh lebih putih. Artinya orang yang masuk surga akan diubah oleh Allah Subhanahu wa ta’ala menjadi lebih gagah bagi laki-laki atau cantik bagi perempuan.
___________________________
Footnote :