30. وَمَا تَشَآءُونَ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا
wa mā tasyā`ụna illā ay yasyā`allāh, innallāha kāna ‘alīman ḥakīmā
30. Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Tafsir :
Sesungguhnya yang membuat seseorang menempuh jalan yang lurus itu adalah Allah Subhanahu wa ta’ala. Maka jika seseorang telah berada di jalan tersebut, hendaknya dia tidak ujub dan minta kepada Allah Subhanahu wa ta’ala agar terus ditunjukkan kepada jalan yang lurus. Karena kita tidak mungkin tercapai segala keinginan kita jika Allah Subhanahu wa ta’ala memiliki kehendak yang lain.
Jadi Allah Subhanahu wa ta’ala memerintahkan agar seseorang memiliki keinginan untuk berada di jalan yang lurus. Akan tetapi jika seseorang telah menempuh jalan yang lurus, maka segeralah meminta kepada Allah Subhanahu wa ta’ala agar kita bisa dikokohkan di jalan tersebut, karena rintangan yang dapat memalingkan dari jalan tersebut sangatlah banyak. Kalau kita tetap berada di jalan tersebut, maka pasti itu akan mengantarkan kita kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Dan tentunya Allah Subhanahu wa ta’ala Maha Tahu mana hamba-Nya yang berhak masuk surga, yang mampu menempuh jalan menuju surga, yang mana ikhlas dan riya’, yang mana sombong dan munafik. Allah Subhanahu wa ta’ala Maha Tahu segalanya.