6. عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا عِبَادُ ٱللَّهِ يُفَجِّرُونَهَا تَفْجِيرًا
‘ainay yasyrabu bihā ‘ibādullāhi yufajjirụnahā tafjīrā
6. (yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya.
Tafsir :
Jika kita merujuk kepada tatanan bahasa Arab yang benar, maka kata عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا (mata air yang diminum dengannya) seharusnya ditulis dengan عَيْنًا يَشْرَبُ مِنْهَا (mata air yang diminum darinya). Akan tetapi ternyata Allah Subhanahu wa ta’ala menggunakan kata بِهَا (dengannya), sehingga sulit bagi kita untuk memahami maknanya. Kalau gelas maka cocok kita katakana “minum dengannya”, namun kalau mata air mestinya kita katakana “minum darinya” bukan “denganya”. Maka para ulama menyebutkan bahwa ada yang namanya ushlub dalam Alquran yang namanya أُسْلُوْبُ التَّضْمِيْنِ (metode yang digunakan untuk mengiysaratkan ada kandungan yang lain), yaitu ada isyarat kata kerja yang tersembunyi dalam kata kerja tersebut. Bagaimana maksudnya? Sebagaimana kita tahu bahwa orang -orang di surga minum bukan karena kehausan karena tidak ada yang haus dan tidak ada yang lapar. Kata Allah Subhanahu wa ta’ala,
إِنَّ لَكَ أَلَّا تَجُوعَ فِيهَا وَلَا تَعْرَى، وَأَنَّكَ لَا تَظْمَأُ فِيهَا وَلَا تَضْحَى
“Sungguh, untukmu di sana engkau tidak akan kelaparan dan tidak akan telanjang. Dan sungguh, di sana engkau tidak akan merasa dahaga dan tidak akan ditimpa panas matahari.” (QS. Thaha : 118-119)
Akan tetapi manusia minum di surga karena berlezat-lezat. Maka jika menggunakan lafal مِنْهَا maka seakan-akan orang-orang akan minum karena sebab haus. Akan tetapi Allah Subhanahu wa ta’ala ingin menyatakan bahwa dalam lafal minum tersebut ada makna kelezatan, dan kelezatan kata gandengnya adalah بِهَا. Maka para ulama mengatakan bahwa penggunaan kata بِهَا memberikan makna “Minum dari mata air dengan kelezatan”. Dan para ulama menyebutkan bahwa Allah Subhanahu wa ta’ala menggunakan kata بِهَا agar orang-orang tidak menyangka bahwa penduduk surga minum karena kehausan, serta Allah Subhanahu wa ta’ala tidak menggunakan kata lezat secara langsung agar tidak dikira bahwa lezat yang dialami oleh penduduk surga karena hanya sekedar memandang mata air tersebut([1]).
Kemudian para salaf menyebutkan bahwasanya makna kata يُفَجِّرُونَهَا تَفْجِيرًا (memancar sebanyal-banyaknya) adalah dimana para penduduk surga hendak minum maka mereka tinggal mengeluarkan mata air. Di mana pun mereka berada mata air bisa keluar. Dan sebagian salaf mengatakan bahwa setiap penduduk surga memegang sebuah tongkat yang mereka tinggal mengarahkannya maka air akan keluar dari tempat tersebut([2]). Maka para penduduk surga tidak perlu berjalan untuk mencari mata air, akan tetapi kapan saja mereka butuh maka mereka bisa tinggal menunjuk dan mata air akan keluar dan minum dari situ. Oleh karenanya Allah Subhanahu wa ta’ala sebutkan kata يُفَجِّرُون untuk menerangkan bahwa merekalah (penduduk surga) yang mengeluarkan mata air tersebut. Dan ini adalah nikmat yang sangat luar biasa.
_________________________
Footnote :
([1]) Lihat Al-I’jaaz Al-Bayani fil Udul An-nahwi karya Dr. Abdullah Al-Harory hal.147.