3. ٱلنَّجْمُ ٱلثَّاقِبُ
an-najmuṡ-ṡāqib
(yaitu) bintang yang cahayanya menembus.
Tafsir:
At-Thariq adalah bintang yang menembus. Bintang itu tidak muncul kecuali di malam hari, dan pada malam hari cahaya bintang menembus langit.
Pada awal ayat, Allah bersumpah dengan dua makhluk ciptaan-Nya. Dan demikianlah hak Allah, Allah bebas bersumpah dengan siapapun makhluknya yang Dia kehendaki. Berbeda dengan manusia yang tidak boleh bersumpah dengan makhluk. Rasulullah shalallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللَّهِ فَقَدْ كَفَرَ أَوْ أَشْرَكَ
“Barangsiapa yang bersumpah dengan menyebut selain nama Allah, maka sungguh dia telah kafir atau musyrik.” (HR Ibnu Abi Hatim)
Yang diperbolehkan bagi kita adalah bersumpah dengan Allah. Diantara yang diperbolehkan juga adalah bersumpah dengan sifat-sifat Allah. Seperti bersumpah dengan kalamullah, yaitu firman Allah Al-Quran, karena merupakan sifat Allah. Adapun bersumpah dengan selain Allah atau sifat-sifat-Nya maka ini merupakan kesyirikan. Berbeda pada Allah, Dia berhak bersumpah dengan apapun dari makhluk-Nya.