7. وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَىٰ
wawajadaka daallan fahadaa
“Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang tersesat, lalu Dia memberikan petunjuk”
Tafsir Surat Adh-Dhuha Ayat-7
Para ulama berselisih pendapat tentang makna ‘tersesat’ dalam ayat ini. Sebagian mengatakan bahwa Nabi pernah berjalan di jalan-jalan Mekkah lalu tersesat kemudian diberi petunjuk oleh Allah hingga bisa pulang kembali. Sebagian yang lain mengatakan bahwa Nabi pernah berjalan bersama pamannya Abu Thalib ketika berdagang ke negeri Syam, kemudian di tengah jalan Nabi hilang tersesat karena disesatkan oleh Iblis, namun Allah berikan petunjuk dan mengmbalikannya lagi. Ini adalah beberapa tafsiran sebagian ulama dan beberapa tafsiran lainnya. (lihat Tafsir al-Baghowi 8/456)
Tetapi tafsir yang dipilih untuk ayat ini bahwa tersesatnya beliau adalah karena dahulu belum tahu tentang iman dan islam. (lihat Tafsir As-Sam’aani 6/245 dan al-Qurthubi 20/96-97 dan Ibnu Katsir 8/413). Allah berfirman:
وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِّنْ أَمْرِنَا ۚ مَا كُنتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَٰكِن جَعَلْنَاهُ نُورًا نَّهْدِي بِهِ مَن نَّشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا ۚ وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (Al-Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (Al-Quran) dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan Al-Quran itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus.” (QS Asy-Syura : 52)
Nabi telah mengetahui bahwa kaumnya pada saat beliau belum diangkat menjadi Nabi berada dalam kesesatan, kesyirikan, dan kemaksiatan, sehingga beliau pergi ke gua Hira karena ingin meninggalkan mereka. Namun yang dimaksudkan dengan Nabi juga tersesat yaitu beliau tidak mengetahui cara beribadah kepada Allah. Beliau masuk ke dalam gua Hira dalam keadaan bingung tidak tahu apa yang akan dilakukannya. Sehingga Allah memberikan hidayah kepada beliau dengan menurunkan surat Al-Alaq. Inilah yang dimaksudkan oleh Allah, mendapati beliau dalam keadaan tersesat, lalu Allah memberikan hidayah (petunjuk) kepadanya.