8. وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ
wa-ilaa rabbika fairghab
“Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”
Tafsir Surat Al-Insyirah Ayat-8
Berdasarkan kaidah bahasa Arab, pada umumnya susunan jar majrur (إِلَىٰ رَبِّكَ) itu diakhirkan ketika berada dalam susunan kalimat lengkap, sehingga menjadi فَارْغَبْ إِلَىٰ رَبِّكَ yang artinya “Berharaplah kepada Tuhanmu”. Dalam bahasa Indonesia pun demikian, objek selalu diakhirkan. Namun ketika objeknya didahulukan daripada kata kerjanya maka dalam bahasa Arab memberi faidah kekhususan. Sebagaimana ayat di atas. Ketika jar majrur-nya (yang merupakan objek) didahulukan maka kalimat mengandung makna pembatasan, yaitu “Hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap” dan tidak boleh berharap kepada selain-Nya. Tidak sebagaimana apabila objek diakhirkan, tidak menutup kemungkinan untuk berharap kepada selain Allah.
Demikianlah seharusnya seorang muslim, dia hanya berharap kepada Allah, dan tidak berharap kepada makhluk. Karena barang siapa yang berharap kepada makhluk, pasti dia akan kecewa. Apabila kita membutuhkan bantuan dari seseorang maka kita berharapnya kepada Allah, kita memohon agar Allah membuka hatinya. Jangan berharap langsung kepada dia, karena hati manusia berubah-ubah. Hari ini dia mengiyakan, besok mengatakan tidak.
Dalam ayat ini Allah juga menggunakan ungkapan رَبٌّ yang kembali kepada makna rububiyah Allah. Karena dalam masalah berharap, kita butuh terhadap makna rububiyah Allah. Dialah yang memberi rezeki dan memberi kemudahan. Kita tidak berharap kecuali kepada penguasa alam semesta ini, kepada Dzat yang membolak-balikan hati manusia.