1. وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ
waalttiini waalzzaytuuni
“Demi (buah) Tiin dan (buah) Zaitun”
Tafsir Surat At-Tiin Ayat-1
Buah tiin adalah buah yang tidak dikenal di Hijaz (Mekkah dan Madinah), sehingga penduduk kota Mekkah dan Madinah tidak mengerti tentang buah tiin, karena buah ini tumbuhnya di negeri Syam (Suriah, Libanon, Palestina).
Sebagian ulama menyebutkan bahwa buah tiin adalah buah yang paling mirip dengan buah-buahan yang ada di surga sehingga Allah bersumpah dengannya (lihat Tafsir al-Baghowi 8/468). Hal ini karena sebagian sifat-sifat yang ada pada buah-buahan surga dijumpai juga pada buah tiin. Diantara sifat buah-buahan surga adalah buah-buah tersebut tidak terhalang artinya mudah untuk diambil, kemudian dahan-dahannya juga rendah sehingga mudah untuk dipetik. Demikian juga pada buah tiin, mudah diambil dan tidak perlu manjat. Selain itu, buah tiin habis termakan dan tidak ada yang terbuang. Tidak seperti buah-buahan lainnya yang harus dibuang kulitnya terlebih dahulu baru bisa dimakan. Itulah persamaan diantara buah-buahan surga dan buah tiin. Dan sampai sekarang banyak dokter-dokter yang mulai meneliti tentang keajaiban buah tiin, diantaranya mengandung gizi yang tinggi dan juga bisa menjadi obat.
Setelah itu, Allah juga bersumpah dengan buah zaitun. Buah zaitun adalah buah yang lebih menakjubkan lagi, dan merupakan buah dari pohon yang diberkahi. Allah bersumpah dengannya karena begitu banyak manfaatnya. Allah berfirman dalam Al-Quran:
الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ ۖ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍ مُّبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ ۚ
“.. itu di dalam tabung kaca (dan) tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api..” (QS An-Nur : 35)
Pohon zaitun juga tumbuh di negeri Syam. Buahnya bisa d imakan dan minyaknya sangat bermanfaat, bisa digunakan sebagai obat. Sehingga minyak zaitun dan buah zaitun adalah kebutuhan penduduk negeri Syam saat itu. Allah menyebutkannya di dalam Al-Quran:
وَشَجَرَةً تَخْرُجُ مِن طُورِ سَيْنَاءَ تَنبُتُ بِالدُّهْنِ وَصِبْغٍ لِّلْآكِلِينَ
“Dan (Kami tumbuhkan) pohon (zaitun) yang tumbuh dari gunung Sinai, yang menghasilkan minyak, dan bahan pembangkit selera bagi orang-orang yang makan.” (QS Al-Mu’minun : 20)
Oleh karena itu, Allah bersumpah dengan buah tiin dan buah zaitun karena dua-duanya merupakan buah yang sangat menakjubkan. Para ulama menyebutkan bahwasanya Allah bersumpah dengan dua buah ini dengan maksud untuk memalingkan perhatian orang yang mendengar ayat ini, yaitu Abu Jahal, Abu Lahab, dan penduduk Mekkah lainnya, dimana ayat ini diturunkan. Sehingga begitu mereka mendengarnya pikiran mereka langsung ke negeri Syam, asal kedua buah ini. Oleh karena itu, akan kita dapati tafsiran sebagian salaf terhadap ayat ini, bahwasanya Allah bersumpah dengan negeri Syam. Buktinya adalah ayat-ayat selanjutnya Allah bersumpah dengan tempat-tempat.