Hadits 18
Berdoa Diberikan Akhlak Mulia
Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,
اَللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي
“Ya Allah sebagaimana Engkau telah membaguskan penciptaanku, maka baguskanlah akhlakku.” ([1])
Di dalam doa ini terdapat bentuk tawasul terhadap perbuatan Allah, yaitu perbuatan menciptakan kita dalam bentuk yang terbaik. Allah berfirman,
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. At-Tin: 3)
Karena bagaimana pun di antara ciptaan-ciptaan Allah, manusialah yang diciptakan dalam bentuk yang paling baik dan paling indah. Hingga disebutkan di sebagian buku tafsir tentang kisah seorang suami yang memuji kecantikan istrinya. Sampai-sampai dia mengatakan, “Duhai istriku, kamu begitu cantik. Seandainya rembulan lebih cantik maka niscaya akan kuceraikan kamu.” Akhirnya istrinya menjauh darinya karena merasa telah ditalak. Hal ini karena orang arab sering mengungkapkan keindahan dengan rembulan.
Akhirnya lelaki ini pun pergi menghadap kepada seorang alim lantas bertanya tentang hukum dari ucapannya apakah jatuh cerai atau tidak. Maka alim tersebut menjawab bahwa tidak jatuh cerai karena manusia lebih indah dari rembulan, lalu alim tersebut membawakan ayat di surat At-Tiin tadi([2]).
Oleh karena itu, jika ada yang berusaha mengkhayalkan makhluk yang lebih indah dari manusia niscaya tidak akan lebih indah. Coba bayangkan manusia berbadan kuda tetapi berkepala manusia, atau badan manusia tapi berekor ikan layaknya putri duyung, atau berbadan manusia tapi kepala gajah, dan selainnya. Maka akan kita jumpai bentuk mereka tidak akan lebih indah dari bentuk kita sebagai manusia normal.
Dari sinilah kita patut bersyukur kepada Allah atas keindahan tubuh dan rupa yang diberikan oleh Allah. Lalu kita pun ikut berdoa kepada Allah sebagaimana Allah memperindah tubuh dan rupa kita maka kita juga memohon agar memperindah akhlak kita.
Jika seseorang memiliki akhlak yang mulia maka Di antara dampaknya, orang akan nyaman duduk bersamanya. Sebaliknya jika ada orang yang tidak nyaman jika bersamanya atau selalu ingin meninggalkannya saat bersama, maka mungkin saja ada yang bermasalah pada akhlaknya. Karena itu dikatakan, ada orang yang badannya gemuk tetapi jika mengobrol bersamanya terasa ringan karena kata-katanya enak didengar. Tetapi ada orang yang badannya kurus tetapi lisannya kotor seakan gunung yang siap menimpa kita. Oleh karena itu, Nabi bersabda,
إِنَّ شَرَّ النَّاسِ عِنْدَ اللَّهِ مَنْزِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ تَرَكَهُ النَّاسُ اتِّقَاءَ شَرِّهِ
“Sesungguhnya seburuk-buruk kedudukan manusia di sisi Allah pada hari kiamat adalah orang yang ditinggalkan oleh manusia karena takut akan kekejiannya.” ([3])
Berhati-hatilah di dalam bersikap, berbicara, atau menulis, jangan sampai menyinggung orang, sehingga mereka jengkel dan mendoakan keburukan untuk kita. Sehingga kita membawa beban yang besar pada hari akhir nanti.
Footnote:
____________
([2]) Lihat pembahasannya di buku penulis “Tafsir Juz Ámma” pada tafsir surah At-Tiin.