Doa agar hati bersih
وَاسْلُلْ سَخِيمَةَ قَلْبِي([1])
Waslul sakhiimata qolbi
Ya Allah cabutlah dari hatiku penyakit-penyakit hati([2])
Doa agar tidak dengki/hasad
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا([3]) لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
“Robbanagh-fir lanaa wa li-ikhwaanina-lladziina sabaquunaa bil-iimaan, wa laa taj’al fii quluubinaa ghillan lilladziina aamanuu, robbanaa innaka ro-uufun rohiim.”
“Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hasyr [59]: 10) ([4])
_______________________________
([1]) Yang dimaksud dengan sakhiimata al-qolb adalah
غِشَّهُ وَغِلَّهُ وَحِقْدَهُ وَحَسَدَهُ وَنَحْوَهَا مِمَّا يَنْشَأُ من الصدر ويسكن في القلب من مساوىء الأخلاق
Kecurangan hati, kedongkolan, kedengkian, hasadnya hati dan yang semisalnya yang timbul di dada dan menetap di hati berupa akhlak yang buruk (lihat Áunul Ma’buud 4/264)
([2]) Ini adalah potongan dari hadits yang panjang. HR Ahmad no 1997, Ibnu Majah no 3830, Abu Daud no 1510, dan dishahihkan oleh para pentahqiq Musnad al-Imam Ahmad.
([3]) Memiliki makna حِقْدًا “kedengkian” dan عَدَاوَةً dan “permusuhan” (lihat: Mirqatul Mafatih Li Ali Al-Qari 6/2638)
([4]) Ini adalah doa kaum muslimin yang datang setelah kaum Muhajirin dan Anshor. At-Thohir Ibnu’Asyur mengatakan bahwa ayat yang menyebutkan doa di atas menunjukkan bahwasanya kewajiban bagi kaum muslimin adalah untuk menyebutkan kebaikan kaum muslimin pendahulu mereka, dan juga wajib bagi mereka untuk mencintai dan mengagungkan kaum Muhajirin dan Anshor. (lihat: At-Tahrir wa At-Tanwir 28/98)