10. إِذْ أَوَى ٱلْفِتْيَةُ إِلَى ٱلْكَهْفِ فَقَالُوا۟ رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
iż awal-fityatu ilal-kahfi fa qālụ rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi` lanā min amrinā rasyadā
10. (Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”.
Tafsir :
Kata الْفِتْيَة dalam Bahasa Arab merupakan bentuk “jamak qillah”. Dalam Ilmu Sharaf ini adalah kata yang menunjukkan plural/ jamak namun kurang dari sepuluh. Oleh karena itu para ulama berbeda pendapat tentang jumlah fityah “para pemuda” tersebut. Ada yang mengatakan bahwa jumlah mereka lima orang, ada yang mengatakan bahwa jumlah mereka tujuh orang. Intinya jumlah mereka sedikit dan tidak sampai sepuluh orang. Jumlah mereka sedikit dan usia mereka masih sangat muda serta tidak memiliki banyak pengalaman dalam menghadapi permasalahan ([1]). Hal ini menunjukkan betapa berat ujian yang mereka hadapi, karena mereka menyelisihi rakyat negeri mereka sendiri beserta Raja mereka dan para pembesar kerajaan. Oleh karena itu tidak ada yang bisa menyelamatkan mereka kecuali Allah Ta’ala. Allah menyebutkan kisah mereka dalam ayat ini bahwasanya mereka bernaung ke dalam gua, dan begitu mereka sampai di gua, mereka berdoa:
فَقَالُوْا رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
“Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”(QS Al-Kahfi:10),
Dalam ayat ini Allah menggunakan huruf فَ yang dalam Bahasa Arab maknanya adalah “lalu”. Yaitu sesampainya mereka di gua dan mereka sedang menghadapi kesulitan, lalu mereka berdoa kepada Allah agar dimudahkan menghadapi ujian-ujian ini, maka Allah pun mengabulkan permohonan mereka.
_______________
Footnote :