11. هَٰذَا خَلْقُ ٱللَّهِ فَأَرُونِى مَاذَا خَلَقَ ٱلَّذِينَ مِن دُونِهِۦ ۚ بَلِ ٱلظَّٰلِمُونَ فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
hāżā khalqullāhi fa arụnī māżā khalaqallażīna min dụnih, baliẓ-ẓālimụna fī ḍalālim mubīn
11. Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah diciptakan oleh sembahan-sembahan(mu) selain Allah. Sebenarnya orang-orang yang zalim itu berada di dalam kesesatan yang nyata.
Tafsir :
Firman Allah هٰذَا خَلْقُ اللّٰهِ “inilah ciptaan-ciptaan Allah”, yaitu kelima perkara yang Allah sebutkan sebelumnya (langit tanpa tiang, menancapkan gunung-gunung, menyebarkan hewan-hewan melata, turunnya hujan dari langit, dan munculnya tumbuh-tumbuhan yang baik). Kelima perkara ini terlihat dengan jelas([1]). Jika kita merenungkan ayat ini, maka muncul pertanyaan bagaimana mungkin seseorang menyembah Tuhan yang tidak pernah mencipta? Bagaimana seseorang menyembah nabi Isa u padahal di kitab suci manapun tidak pernah disebutkan bahwa beliau mencipta. Bahkan disebutkan bahwasanya beliau merasakan lapar, haus dan juga kekhawatiran ketika dikejar-kejar musuh dan semuanya ini merupakan sifat manusiawi.
Bagaimana bisa seseorang menyembah berhala dan patung-patung yang tidak mampu mencipta bahkan ia sendiri yang menciptakan patung tersebut?
Bagaimana bisa seseorang menyembah hewan-hewan seperti sapi, monyet, tikus yang tidak bisa mencipta bahkan tidak punya akal?
Namun demikianlah kita tahu bahwa hidayah ada di tangan Allah ﷻ. Maka pantaslah ketika di akhir ayat Allah tutup dengan,
بَلِ الظّٰلِمُوْنَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ
“Sebenarnya orang-orang yang zalim itu berada di dalam kesesatan yang nyata.”
Orang-orang dzalim yaitu orang-orang muysrikin yang menyembah selain Allah.
__________________
Footnote :