4. ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَهُم بِٱلْءَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
allażīna yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa yu`tụnaz-zakāta wa hum bil-ākhirati hum yụqinụn
4. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat.
Tafsir :
Pada ayat sebelumnya telah disebutkan di antara makna orang muhsin adalah orang-orang yang melakukan amal saleh. Maka pada ayat ini Allah ﷻ menyebutkan beberapa bentuk amal saleh yang barang siapa melakukan amal-amal tersebut maka ia termasuk dari orang-orang yang muhsin.
Perlu dipahami bahwa amalan yang Allah ﷻ sebutkan pada ayat ini hanyalah sekadar contoh dari amalan-amalan yang agung, tidak untuk membatasi. Shalat adalah ibadah yang berkaitan dengan badan, jika seseorang perhatian dengan shalat maka pada ibadah-ibadah badan lainnya pun ia akan perhatian. Adapun zakat merupakan ibadah yang berkaitan dengan harta, jika seseorang perhatian dengan zakat maka pada ibadah harta yang lainnya pun ia akan perhatian. Begitu juga dengan beriman kepada hari akhir, hal ini berkaitan dengan akidah atau keimanan. Jika seseorang beriman terhadap hari akhir maka pada masalah keimanan yang lainnya pun ia akan beriman.